ZONASULTRA. COM, RUMBIA – Destinasi baru yakni Pulai Kondo mulai banyak dikunjungi warga.di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hamparan pasir putih dan terumbu karangnya semakin menambah eksotiknya Pulau yang belum ditetapkan sebagai wisata alam.
Objek wisata baru ini sangat tepat bagi masyarakat yang hendak menghabiskan waktu liburnya akhir pekan ini. Meski lokasinya tak begitu luas, tapi cukup atrategis dan mudah untuk dijangkau.
Pulau ini berada di ufuk barat wilayah Kabupaten Bombana, tepatnya di Desa Ranokomea, Kecamatan Poleang Barat. Jarak tempuh yang harus dilalui pula berada dikisaran 125 Kilometer dari Rumbia ibukota Kabupaten Bombana.
Meski berjarak cukup jauh, rasa penat dan lelah akan terbayar dan hati akan berubah seketika kita berada dipijakan pertama memasuki pulau unik ini.
Suasana langit biru dan angin laut menambah pesona pulau Kondo itu.
Panorama pulau ini pun seolah bertambah memukau setelah di pilihnya sebagai ikon destinasi sapta pesona di wilayah itu.
Tak hanya soal langitnya yang memancarkan keindahan. Panorama bawah laut pun menyuguhkan gugusan terumbu karang yang bercorak. Begitupula dengan pesona pasir putih membentangi pesisir pulau itu.
Pulau Kondo ini kerap mempersembahkan dua bentuk keindahan. Bentuk itu seperti hamparan pasir putih dan karang yang membentang saat sang laut berubah surut. Begitu pula sebaliknya, laut berubah hijau dan jernih saat bahari mulai pasang.
“Indaah sekali pulau ini,” ungkap seorang pengunjung di Pantai Kondo.
“ini adalah pertama kalinya saya datang di Pulau Kondo, awalnya saya lelah dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Tapi sekejap rasa itu hilang setelah saya tiba di sini, uuuu indah sekali, ” ucap Niar warga Desa Lora, Bombana.
Awalnya dirinya hanya melihat lokasi wisata itu di Media soaial. Namun, di benaknya hanya terbersit bahwa itu hanya ungkapan kiasan yang terlalu mengagungkan suatu bbjek.
“Saya tidak percaya, cuek dan tidak mau tau soal pulau ini.. Tapi, saya kok selalu penasaran ada apa di pulau itu, kenapa bisa dipilih sebagai ikon wisata, ya udah saya bergegas bersama kawan-kawan ku datang kemari,” tuturnya.
Tak hanya memuji keelokan Pulau Konda, Niar juga menitipkan saran agar pemda atau instansi agar semua pihak dapat memperpterlaerhatian lagi untuk pulau ini.
Kepala Des Ranokomea, Iskandar Wase mengungkapkan, keberadaan pulau ini telah lama diminati warga. Setiap akhir pekan tak pernah sepi. Minat pengunjung semakin nampak, sehingga mengharuskan Iskandar membantu Pemda Bombana dalam mengembangkan aspek kearifan lokal itu.
(Baca Juga : Pulau Kondo di Bombana Resmi Jadi Item Destinasi Sapta Pesona)
Pihaknya pun segera mengambil inisiatif untuk memoles objek wisata itu sesuai kemampuannya. Setelah dilakukan peninjauan, ternyata untuk anggaran pemolesannya ditaksir hingga ratusan juta rupiah untik pulau ini.
“Kami masukkan penambahan sarana objek itu di dalam program Musrembang desa. Rencana ini pun direstui masyarakat. Ada Rp. 300 juta yang kami gelontorkan dan itupun belum cukup,” ujar Iskandar.
Dengan serapan anggaran APBN itu telah terealisasi dengan pembuatan beberapa failitas penunjang bagi wisatawan. Seperti, Jembatan titian dibangun hingga melingkari pulau kecil itu. Kemudian Perintisan jalan sejarak 5 kilometer dari Poros Poleang menuju Kabupaten Kolaka. Ada pula pembuatan beberapa unit Gazebo.
Diakuinya, tak sekedar anggaran yang dibutuhkan dalam pengembangan Destinasi ini. Namun, penjiwaan dan budaya memiliki yang harus tertanam dalam jiwa masyarakat setempat.
Pengunjung pun di harapkan bisa menjaga kelestarian Pulau ini. “jika pulau ini telah dipoles lebih indah, maka eksotis yang dipancarkan kedunia pun akan sangat menakjubkan, ” tuturnya.
Kadis Pariwisata Kanupaten Bombana, Janariah angkat bicara soal pengembangan pulau Kondo. Kata dia, pulau kondi ini masuk dalam agenda prioritas pengembangan selain Tangkeno dan wisata Tahi
Ite.
“Ini tidak sekedar rencana atau kata-kata saja. Pulau Kondo ini masuk dalam kategori unggulan di daerah ini. Sehingga, kami alan poles lebih indah lagi pulau itu,” kata Janariah.
Rencana awalnya, pihak pariwisata menargetkan pembangunan 10 unit Gazebo. Selain Gazebo diupayakan anggaran yang ada untuk perbaikan jalan menuju pulau itu melibatkan instansi terkait. Selanjutnya, pembuatan Simbol wisata berupa gerbangnya.
Janariah pun meminta keoada semua pengunjung baik domestik maupun mancanegara agar tidak memasuki pulau yang dilingkari jembatan itu. Sebab, itu akan merusak ekosistem terumbu karang dan keindahan di dalam pulau kecil itu. (B)
Reporter : Jamil
Editor : Kiki
Komentar: assalamualaikum
bisa tidak saya kirim tulisan mengenai kegiatan di poleang kabupaten Bombana kemarin mengenai rehabilitasi terumbu karang.?
kebetulan kemarin kami bekerjasama dengan pemerintah kecamatan, Kapolsek , tokoh adat dan masyarakat poleang.
Silahkan pak.. jika layak akan kirim publish dalam bentuk citizen jurnalis