ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan upaya antisipasi gejala difteri hingga ke pelosok desa. Hal ini dilakukan setelah adanya dua orang anak yang dicurigai menderita penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, dr. Sunandar mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengantisipasi adanya kasus difteri pada anak.
“Dua orang anak diwilayah ini dicurigai terserang difteri. Setelah di periksa dokter spesialis anak di RSUD Bombana, anak tersebut di rujuk ke RS Bahteramas. Hasilnya. Setelah ditangani dokter spesialis anak dan Patologi klinik, ternyata sama sekali tidak ditemukan gejala di tubuh kedua anak itu, ” kata Sunandar di Rumbia, Kamis (8/2/2018).
Kecurigaan tim medis di darrah itu terhadap dua orang anak itu disebabkan adanya ciri dan penyakit anak yang mengalami batuk dan influensa yang berbeda. Gejala yang dialami dua anak ini berbeda dengan batuk bisanya.
Meski tidak sesuai dugaan lanjut Sunandar, pihaknya segera menyurat ke semua Kepala Puskesmas di 22 Kecamatan. Ia meminta agar secepatnya melakukan sosialisasi dan skrining/ diagnosa semua anak di sekitar.
” Kami melakukan antisipasi dalam bentuk sosialisasi dan skrining pada anak. Penyakit ini sifatnya menular seperti bersin dan flu. Namun bukan batuk biasa, ketika tidak segera ditangani, maka toksin akan merusak fungsi organ pada anak,” tuturnya.
Ditambahkannya, penyakit ini dapat di atasi melalui imunisasi secara teratur. Difteri juga dapat dicegah hingga anak mencapai maksimal usia 10 tahun melalui tahap 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga).
” Artinya, tahap satu yakni anak di imunisasi sejak usia nol bukan hingga dua bulan. Kemudian, anak kembali di imunisasi pada usia 5 tahun setara TK hingga kelas 2 SD atau 7 tahun. Kemudian, tahap le tiga dari usia 7 hingga 10 tahun, ” ujar Sumandar. (B)
Reporter : Muhamad Jamil
Editor : Tahir Ose