ZONASULTRA.COM, KENDARI – Plt Gubernur Sultra Saleh Lasata memaparkan sejumlah capaian program pembangunan Nur Alam-Saleh Lasata (Nusa) selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, priode 2008-2013 serta 2013-2018. Dalam kegiatan Expo 10 tahun Nusa Membangun itu, turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se Sultra, Selasa (13/2/2018).
“Bila dihitung-hitung 10 Tahun adalah waktu yang cukup panjang, tapi ternyata dalam perjalanan pemerintahan yang diisi dengan berbagai program dan kegiatan. 10 tahun terasa begitu cepat,” ucapnya.
Selama dua priode pemerintahan berjalan, lanjut Saleh, begitu harmonis bersama Nur Alam tanpa ada sandungan satu antara lain.
Saleh menjelaskan, jika peningkatan sumber daya manusia merupakan agenda utama pembangunan Nusa, terdiri dari dua kegiatan pokok yang juga merupakan inti dari program Bahteramas (Bangun Kesejahteraan Masyarakat).
Program Bahteramas terdiri dari dua agenda pokok, yakni agenda peningkatan sumber daya yaitu pembebasan program biaya operasional pendidikan serta pengobatan gratis hingga rawat inap kelas III dan pemberian blok grend kepada desa, kelurahan dan kecamatan.
“Untuk mendukung program pemerintah provinsi sultra, menyediakan anggaran untuk kegiatan pendidikan mulai dari TK sampai dengan tingkat atas. Berupa pemberian beasiswa bagi yang kurang mampu dan cerdas sultra ku bagi putra putri daerah yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Selain itu, tambah Saleh Lasata, tuntutan pelayanan kesehatan mendorong Nusa untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas di atas lahan seluas 17 hektar.
“Serta menyediakan berbagai peralatan medis, serta meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan mulai dari perawat, bidan, dokter termaksud para medis. Saat ini RSUD Bahteramas sudah terakreditasi B,” bebernya.
“Rumah sakit yang di bangun dengan sebagian dana pinjaman ini mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Saat ini pinjaman telah lunas bahkan kontribusi terhadap pendapatan daerah meningkat hingga mendekati angka Rp 100 milliar,” sambungnya.
Saleh pun mengungkapkan, jika angka kesehatan meningkat tajam selama 10 tahun terakhir serta angka harapan hidup naik dari 67 tahun menjadi 73 tahun.
Selain itu, kasus kematian ibu juga menurun dari 800 kasus pada tahun 2008 menjadi 74 kasus tahun 2017. Kematian bayi turun dari 427 kasus pada tahun 2008 menjadi 155 kasus tahun 2017 dan gizi buruk dari 995 kasus 2008 menjadi 280 kasus di tahun 2017. (B)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose