ZONASULTRA.COM, RAHA – Nenek beserta cucunya yang menjadi korban kebakaran di Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada hari Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 00.15 Wita mendapat perhatian dari Polres Muna dan pengrus Bhayakari cabang Muna yang menimpa rumah lanjut usia (Lansia) Wa Hafia (75) bersama dua orang cucunya
Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga mengungkapkan rasa prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa sang nenek, Wa Hafia (75) bersama dua orang cucunya, La Aco (8) dan La Bole (7) saat berkunjung.
“Meski tak ada korban jiwa dalam musibah ini, saya selaku pimpinan jajaran Polres Muna turut prihatin kepada nenek dan dua orang cucunya, serta saya berharap korban bisa menerima cobaan ini” kata Agung saat ditemui di Desa Waara, Selasa (13/2/2018).
Sebelum meninggalkan tempat, Kapolres bersama Ketua dan pengurus Bhayangkari Cabang Muna memberikan sumbangan bantuan kepada korban kebakaran berupa baju, celana, sepatu, sarung, telur, indomie, dan beras.
“Jangan dilihat dari segi bantuannya, tetapi ini sebagai wujud perhatian dan empati kita kepada seorang nenek yang berumur 75 tahun dan dua orang cucunya yang masih kecil-kecil yang sejak balita ditinggalkan oleh kedua orang tua kandungnya,” ungkapnya dengan wajah sedih.
Olehnya itu, Agung menghimbau seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan akan bahaya kebakaran. Sebab, kebakaran tidak hanya menghanguskan harta benda, dan juga mengakibatkan kerugian karena warga kehilangan tempat tinggalnya.
“Saya harapkan juga Pemda Muna dan Dinas Sosial juga ikut membantu meringankan penderitaan korban yang rumahnya sudah terbakar rata dengan tanah,” harapnya.
Wa Hafia juga mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan Kapolres Muna, Ketua dan pengurus Bhayangkari cabang Muna serta masyarakat setempat yang berada di Desa Waara ini.
Sebelumnya, rumah Wa Hafia (75), seorang nenek warga Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) rata dengan tanah akibat dilahap si jago merah, Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 00.15 Wita.
Wa Hafia yang tinggal bersama dua orang cucunya La Aco (8) dan La Bole (7) ini menceritakan, sekitar pukul 21.00 Wita, dirinya memasak nasi menggunakan tungku di dapur rumahnya. Dirinya lupa mematikan api dan langsung masuk di dalam kamar untuk beristirahat.
“Tengah malam saya terbangun karena mendengar kayu rangka rumah jatuh. Saya kaget ternyata rumah saya sudah dilahap api,” kata Wa Hafia saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/2/2018). (B)
Reporter : Kasman
Editor : Kiki