ZONASULTRA.COM, KENDARI – Panwas Baubau saat ini sedang melakukan proses klarifikasi terhadap salah satu komedian lokal di Baubau. Hal itu terkait adanya materi komedi yang mendiskreditkan peran perempuan saat Deklarasi Kampanye Damai pada 18 Februari 2018 lalu yang digelar KPU Baubau.
Unsur Pimpinan Bawaslu Sulawesi Tenggara (Sultra) Munsir Salam mengatakan masalah itu sempat viral di media sosial. Bawaslu RI yang mengetahui hal itu langsung merespon dan memerintahkan pada Senin (19/2/2018) malam agar Panwas melakukan tindak lanjut.
“Dalam acara itu ada komedian dihadirkan. Dalam materi komedi itu ada ungkapan bahwa yang perempuan tidak usah jadi pemimpin, kurang lebih seperti itu. Sementara kan ada calon walikota dari kalangan perempuan,” kata Munsir saat menghadiri acara kesepakatan “Rumah Baruga” di Polda Sultra, Selasa (20/2/2018).
Ungkapan yang demikian bisa saja dimaknai ketidak adilan bagi calon walikota dari perempuan atau kelompok perempuan tertentu. Saat ini Bawaslu masih menunggu proses klarifikasi terhadap komedian yang belum diketahui namanya.
Dugaan pelanggaran itu bukan atas laporan masyarakat namun merupakan respon atau inisiatif Panwas ketika menemukan dugaan pelanggaran. Kata Munsir, bila sudah ada klarifikasi dari komedian, baru dapat ditentukan apakah KPU Baubau dan pihak lainnya juga turut diperiksa atau tidak.
Untuk diketahui pasangan calon dalam pemilihan walikota Baubau 2018 yakni AS Thamrin dan La Ode Ahmad Monianse, Roslina Rahim–La Ode Yasin, Wa Ode Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail, dan Yusran Fahim–Ahmad Arfah, dan Ibrahim Marsela dan Ilyas. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose