ZONASULTRA.COM, KENDARI – LM Rajiun Tumada resmi dipecat dari Ketua DPD PAN Muna Barat. Keputusan itu diambil melalui rapat pleno Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kantor Sekretariat DPW, Kamis (22/2/2018).
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sultra, Adriatma Dwi Putra (ADP) mengatakan, pemecatan Rajiun dari Ketua DPD PAN Mubar tidak ada hubungannya sama satgas anti money politik yang dibentuknya.
Justru ADP mengatakan, secara pribadi dan kelembagaan mendukung satgas anti money politik yang dibentuk Rajiun. Bahkan, kata ADP, bukan hanya satgas anti money politik yang diperlukan, tapi juga satgas anti politik SARA, bila perlu kepala desa tidak berpolitik praktis.
Lanjutnya, ia tidak tersinggung dengan satgas anti money politik yang dibentuk Rajiun, tapi dirinya berbicara dalam konteks konsolidasi internal PAN.
(Berita Terkait : Rajiun Tumada Resmi Dipecat dari Ketua DPD PAN Mubar)
Menurutnya, pemecatan Rajiun karena sudah banyak fakta-fakta yang terjadi di lapangan yang menunjukkan dia tidak loyal terhadap partai. Utamanya pada saat Asrun-Hugua melakukan konsolidasi di Mubar
“Saya tidak mau bilang curhat. Kalau saya harus dikte satu persatu. Contohnya banner kita (Asrun-Hugua) yang ada di Mubar dihabisi semua sama mereka. Inikan tidak etis. Teman-teman koalisi pasangan Asrun-Hugua di Mubar mengatakan bahwa masa kita lawan kader PAN di sana, kan lucu,” ujarnya.
(Berita Terkait : La Ode Koso Gantikan Rajiun Nahkodai PAN Mubar, Ini Tugas yang Diberikan DPW)
Jika Rajiun tidak ikut dalam deklarasi dan konsolidasi pasangan Asrun-Hugua, ia bisa memakluminya, sebab mungkin Rajiun memiliki kesibukan sebagai bupati. Tapi ini kata ADP, ada upaya untuk menghambat konsolidasi yang dilaksanakan oleh Asrun-Hugua di Mubar. (A)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki