ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mayoritas masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menggunakan angkutan kota (angkot) sebagai alat transportasi utama. Jika angkot atau sering dikenal dengan nama pete-pete pada umumnya biasa-biasa saja, beda halnya dengan angkot milik Abdul Majid, seorang warga di Kelurahan Jati Mekar, Kecamatan Kendari.
Pete-pete milik Abdul Majid didominasi warna serba pink. Pada bagian dalam angkutan, terdapat berbagai aksesoris bertema hello kitty, mulai dari boneka berbagai ukuran, gorden pink bermotif hello kitty, dan flapon mobil yang juga berwarna pink, serta fasilitas menarik lainnya yang tak bisa ditemui pada angkutan umum biasanya.
Tak ingin kalah dengan ketatnya persaingan angkutan umum yang semakin hari semakin meningkat, anak pertama dari tiga bersaudara ini memutuskan menghadirkan gebrakan unik pada usaha angkot yang dilakoninya tersebut.
Dengan mengutamakan kenyamanan bagi penumpang, pete-pete milik Majid ini dilengkapi berbagai fasilitas menarik, seperti CCTV yang terletak pada bagian kursi penumpang, serta bagian belakang mobil, yang dapat dimonitoring secara langsung oleh sopir melalui layar monitor mini yang berada di bagian depan sopir.
Kemudian ada kipas angin mini, layar monitor yang dapat digunakan untuk karaoke juga bagi para penumpang lengkap dengan mic, serta red karpet yang menandakan keistimewahan bagian setiap orang yang menginjaknya, dalam hal ini penumpang.
“Memang sengaja dibuat begini, itu supaya bisa beda dari yang lain, sekalian sebagai cara untuk menarik penumpang juga,” ungkap Majid saat ditemui zonasultra.id pekan lalu.
Berbicara tentang ketatnya persaingan, Majid mengaku tidak terpengaruh. Meskipun saat ini angkutan umum berbasis online sudah mulai banyak ditemui di Kota Kendari, ia mengaku tetap percaya diri. Sebab, identitas unik yang dimiliki angkutannya dianggap sebagai teknik tersendiri yang bisa menarik penumpang bepergian menggunakan angkot miliknya.
Tarif yang ditawarkan sama saja dengan angkot lainnya, yakni Rp3.000 untuk pelajar dan mahasiswa, serta Rp5.000 untuk orang dewasa. Sedangkan untuk carteran, harga yang ditawarkannya sama saja dengan angkutan umum lainnya. Misal untuk carteran ke Pantai Toronipa, tarif yang ditawarkan hanya Rp250 ribu saja.
“Kalau untuk tarif, sama saja dengan angkot lainnya,” kata Majid.
Penghasilan Meningkat
Majid berkisah, semenjak mengubah angkotnya menjadi lebih nyentrik, ia mengaku memperoleh peningkatan keuntungan sekitar 50 persen. Sebelum berinisiatif menyulap angkotnya bagaikan museum hello kitty berjalan, penghasilan yang diperoleh Majid per harinya terbilang standar. Hanya berkisar pada Rp200 ribu hingga Rp250 ribu. Namun, berkat ide cemerlangnya, penghasilan yang didapatnya per hari kini mencapai Rp350 ribu hingga Rp400 ribu.
Ketertarikan warga Kendari akan angkutan miliknya diakuinya cukup antusias, baik itu kalangan pelajar, mahasiswa, maupun orang dewasa. Baik laki-laki, maupun perempuan. Bahkan tak jarang mereka berselfi ria demi memamerkan keindahan angkutan umum tersebut, untuk kemudian diunggah ke akun media sosial mereka.
Menurutnya, motto yang ia terapkan untuk menciptakan kenyamanan penumpang berhasil, dengan melihat antusias warga menaiki angkotnya. Bahkan, tak jarang ia mendapat carteran hanya untuk berkeliling Kota Kendari saja. Untuk tarif berkeliling, kata dia, tergantung sejauh apa permintaan berkeliling. Sekali berkeliling, ia bisa memperoleh pendapatan hingga Rp500 ribu.
“Alhamdulillah pendapatan saya meningkat dengan mendesain angkot seperti ini. Masyarakat juga suka, bahkan biasanya dicarter hanya untuk keliling Kota Kendari saja,” ungkap Majid.
Habiskan Puluhan Juta
Menyulap angkutan biasa miliknya menjadi angkutan umum yang saat ini cukup viral di Kota Kendari, Majid mengaku harus merogoh kocek hingga Rp30 juta. Namun baginya itu tak jadi masalah. Sebab, penghasilan yang diperolehnya saat ini ia nilai sudah cukup untuk membayar pengeluaran yang ia korbankan.
Majid juga mengaku tidak merasa kapok harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mempercantik angkutannya. Belum lama ini, ia juga telah menyulap angkutan umum miliknya yang lain dengan bertemakan pokemon yang didominasi wana kuning, sebagaimana desain pada angkutan hello kitty-nya. Untuk yang satu ini, biaya yang ia keluarkan tidak sebesar yang harus dikeluarkannya untuk angkutan hello kitty, yakni hanya sekitar Rp20 Juta, dengan fasilitas yang hampir mirip dengan angkut hello kitty.
Etrin Ambar Wangi, salah satu penumpang setia angkot milik Majid ini mengungkapkan sangat tertarik dengan angkot hello kitty itu. Tak jarang, jika ingin berangkat ke kampus ia menyempatkan untuk menantikan angkot yang diakuinya sangat ia favoritkan tersebut.
“Saya biasa kalau mau kemana-mana, biasa suka tunggu petepete hello kitty. Apalagi kalau pulang kampus, biasa saya sama teman-teman tunggu ini petepete. Bagus soalnya, nyaman juga. Beda dari yang lain,” kata dia. (A)