ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif pada sapi-sapi ternak guna mengantisipasi serangan penyakit brucellosis
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra Muhammad Nasir mengatakan, ini bermula ketika beberapa bulan lalu ada hasil kajian pemeriksaan darah terhadap sampel yang diambil pada sapi peliharaan masyarakat di Kabupaten Bombana.
Dari sekian sampel yang diambil ternyata 91 persen teridentifikasi terserang penyakit brucellosis. Brucellosis adalah penyakit keguguran menular.
“Jadi sapi hamil akan gugur, hamil lalu gugur lagi dan seterusnya. Karena ada penyakit yang menyerang itu,” kata Nasir baru-baru ini saat ditemui di ruangan kerjanya.
Ia kemudian menginstruksikan kepada bidang peternakan agar lebih intensif lagi melakukan kerjasama dengan Litbang Pertanian Maros Sulsel. Lembaga inilah yang diberi mandat di kawasan Timur Indonesia guna melihat sejauh mana kesehatan sapi atau sejauh mana sapi yang dipelihara masyarakat tidak terserang penyakit berbahaya.
Nasir pun meminta kepada mereka untuk mengambil sampel dan melakukan pengujian ulang terkait kondisi itu. Sebab, jika terjadi hal demikian cukup mengkhawatirkan bagi pengembangan sapi, tidak hanya di Bombana, tetapi juga di kabupaten lainnya.
Selain itu, jika tidak segera melakukan antisipasi, maka peningkatan pengembangan populasi sapi di Sultra bisa terancam.
“Kami juga sudah memerintahkan untuk mengambil sampel darah sapi di sentra pengembangan sapi lainnya,” tutupnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati