ZONASULTRA.COM, KENDARI– Golkar kubu Agung Laksono (AL) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Jika Munaslub dipaksakan maka akibatnya adalah partai Golkar akan pecah dan terbentuk partai baru bernama Partai Golkar Indonesia (PGI).
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah I(DPD) Golkar Sultra Tahir Kimi mengatakan, Golkar AL di Sultra dengan nahkoda Oheo Sinapoy tidak setuju dengan adanya Munaslub karena tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Antisipasi dipaksakannya Munaslub maka sudah ada jalur alternatif untuk memisahkan diri dengan partai baru.
“Bukan Munaslub, yang harus dilaksanakan itu adalah Munas (Musyawarah Nasional) ke-10 partai Golkar.
Kepengurusan Munas Riau (saat ini kembali disahkan Kemenkumham) sudah selesai, jadi tidak ada Munaslub dan yang ada hanya Munas,” kata Tahir di Kendari, Jum’at (29/1/2016).
Kalau Munas berarti prosesnya berjalan normal dan sesuai dengan dengan keputusan mahkamah partai Golkar yang merekomendasikan agar mengakomodir kubu yang berselisih. Sedangkan Munaslub hanya mengakomodir DPD Golkar kubu Aburizal Bakri (ARB).
Kalau pelaksanaan Munas ditolak maka akibatnya politiknya adalah Golkar kembali tidak solid dan terpecah belah. Lanjut Tahrir, kondisi demikian memberikan peluang berdirinya lagi partai baru yang bernama Partai Golkar Indonesia.
“Partai baru itu dalah kelompok 520 DPD Golkar kubu AL yang menolak pelaksanaan Munaslub. Kami di Sultra, yang dipimpin oleh Oheo merupakan bagian dari yang memperjuangkan berdirinya partai baru itu. Secara mental politik ini sudah siap,” ujar Tahir.
Penulis : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Rustam
benar… benar-benar berat sebelah