ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tugas kepolisian saat ini bukan hanya sekedar menjaga keamanan dan ketertiban tapi sudah dikembangkan lagi sebagai pendakwah atau Da’i. Puluhan personil kepolisian saat ini tengah disiapkan melalui Pelatihan Da’i di Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Total ada 30 personil Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dari 10 Kepolisian Resor (Polres) se-Sultra (3 orang perpolres) yang sedang mengikuti pelatihan itu mulai hari ini, Rabu (7/3/2018).
Polda bekerja sama dengan Pondok Pesantren Gontor 7 Kecamatan Mowila, Konawe Selatan, melakukan pelatihan selama 3 hari penuh di Polda. Untuk tahun ini angkatan tersebut merupakan gelombang pertama setelah sebelumnya sudah ada 6 angkatan, sejak 2016 lalu.
Direktur Binmas Polda Sultra Kombespol Erfan Prasetyo mengatakan hal itu merupakan rangkaian inovasi dan terobosan kreatif Polda Sultra untuk menyiapkan anggota untuk menjadi seorang pendakwah.
“Jadi nanti mereka kembali di desa binaannya, dengan bekal tambahan selain Babinkamtibmas, dia juga seorang da’i kamtibmas, yang sudah dilatih disini minimal kalau berkaitan dengan sisi agama maka ada ilmu yang dimiliki. Pada saat nanti berada di masjid, setidaknya bisa memberikan sedikit khotbah,” ujar Erfan.
Pengasuh Pondok Pensantren Gontor, Ustadz H. Agus Mulyana mengatakan para polisi diberikan bekal keagamaan agar setelah selesai pelatihan siap untuk terjun di masyarakat. Hal yang dapat dilakukan polisi di masa sekarang ini adalah menjadi imam di masjid, menjadi khatib Jumat, bahkan diharapkan dapat memberikan arahan-arahan yang berasal dari wawasan keagamaan.
Pengendalian masyarakat lewat keagamaan dinilai sangat efektif. Berdasarkan pengalaman Babinkamtibmas sebelumnya yang sudah dilatih mendapat sambutan baik dari masyarakat. Polisi yang awalnya tidak berani tampil untuk khotbah jadi berani tampil dengan bekal yang sudah didapatkan.
“Menangkan radikalisme, ini juga sangat efektif untuk itu. Kami berikan pemahaman-pemahaman keislaman yang benar, yang seutuhnya. Islam itu kan Rahmatan Lilalamin, tidak ada Islam untuk teroris. Untuk itulah pihak kepolisian juga perlu punya ilmu-ilmu ini supaya tidak diombang-ambing pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Agus. (B)