ZONASULTRA.COM, RAHA – Ada yang menarik dalam pelantikan pengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Muna periode 2018-2022 oleh ketua KONI Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas di Aula Galampano Kantolalo, Jumat (9/3/2018) tadi malam.
Dalam pelantikan itu, Bupati Muna LM Rusman Emba menyebut, sebelum kedatangan Lukman di daerah itu, dirinya sudah mendapatkan tanda-tanda kebaikan dari Tuhan.
“Tanda pertama yakni, selama satu minggu ini di Muna tidak pernah hujan, tiba-tiba hujan Pak,” kata Rusman sambil melihat ke arah Lukman Abunawas.
Kemudian, lanjut dia, dalam acara pelantikan itu, ketua panitia menyebut nama Lukman Abunawas diakhir susunan protokoler, bukan di awal sebagaimana tingkat jabatan dan eselonnya.
Kata Rusman, penyebutan nama diakhir susunan itu merupakan kunci dari kegiatan yang dilakukan malam itu.
“Terkadang yang pertama itu biasa-biasa saja, tetapi yang terakhir yang menentukan,” kata mantan ketua DPRD Sultra ini diikuti canda tawa dan tepuk tangan yang hadir dalam acara ini.
Tak hanya itu, ketika para pengurus KONI Muna berdiri dan berbaris untuk dilantik, mereka semua menggunakan baju merah dan putih. Tetapi pada bagian atas kepala mereka terdapat gambar garuda.
Dalam mitologi Jawa kuno, Garuda digambarkan sebagai burung yang meyerupai Rajawali dan menjadi kendaraan dewa Whisnu. Orang-orang percaya bahwa, Garuda menjadi simbol keperkesaan, kekuatan dan kejayaan.
Menurutnya, gambar Garuda itu semoga menjadi tanda-tanda baik untuk mereka semua yang hadir dalam pelantikan itu.
Sambil berkelakar, Rusman juga mengibaratkan para pengurus KONI yang baru dilantik itu seperti pasukan amfibi yang mampu bertarung di darat, laut dan di udara.
Kata dia, semangat para pengurus itu sudah terpatri dalam logo Kabupaten Muna dengan logo sepasang kuda yang sedang bertarung. Rusman menyebut, gambar itu representasi dari karakter masyarakat Muna terdahulu yang gemar bertarung.
Sehingga tidak heran, lanjutnya, ada simbol kuda bertarung. Artinya, demokratis itu adalah sebuah permainan. Kata Rusman, logo itu merupakan simbol kegigihan, strategi dan kemampuan dimana didalamnya terdapat tranformasi berpikir orang Muna.
“Jadi karena perang sudah tidak ada, terpaksa ilmunya diturunkan kepada kuda. Sehingga siapa yang paling tinggi ilmunya, dialah yang menang” jelasnya.
Dia juga menambahkan, saat ini pihaknya tengah merencanakan pembangunan stadion sepak bola yang baru. Anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp 1,5 miliar untuk penyiapan lahan sekitar 4 hektar.
“Kita sudah melakukan komunikasi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga dan sudah dicanangkan sekitar Rp 60 miliar. Tetapi seperti pak Lukman tau bagaimana proses cara kita mendapatkan dana tersebut,” tuturnya. (C)
Reporter : Kasman
Editor : Abdul Saban