ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bayi kembar perempuan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Azila dan Aqila lahir dalam kondisi kembar siam, Rabu (7/3/2018). Saat ini bayi kembar tersebut menerima perawatan di RSUD Kendari.
Bayi perempuan buah hati pasangan Selvina Dewi (19) dan Jayasrin (23) kini membutuhkan bantuan dana untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Jayasrin adalah seorang sopir tembak truk timbunan di Alolama, Mandonga dan istrinya seorang ibu rumah tangga. Pasangan ini tinggal di Jalan Balaikota II RT 02 RW 01 Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
“Untuk biaya operasi masuk tanggungan BPJS Kesehatan. Tinggal biaya transportasi rujukan ke Surabaya saja ini kami butuh sekitar Rp50 juta apalagi biaya oksigen di pesawat cukup mahal,” ungkap Jayasrin kepada zonasultra.id saat ditemui di depan Gedung Teratai RSUD Kendari, Senin (12/3/2018).
Direktur RSUD Kota Kendari Asrida Mukkadim mengatakan, kedua bayi itu lahir dengan berat 4,6 kg dan panjang 37 cm. Saat ini kondisi bayi dalam keadaan normal dan tengah dalam perawatan medis rumah sakit dan beratnya naik menjadi 5,0 kg.
Kendati demikian, ia menegaskan kedua bayi harus segara dirujuk ke Surabaya karena di sana ada tim medis khusus untuk penanganan bayi kembar siam.
“Dempetnya dari dada sampai perut, saat ini dirawat di Ruangan Perinatologi, Gedung Teratai,” ujarnya.
“Pasien masuk sekitar pukul 04.00 WITA rujukkan dari Puskesmas Mekar, dan dioperasi setengah 6 pagi,” jelas Asrida.
Dokter yang melakukan tindakan operasi seksio yakni dr. Siti Arafah Spog dan yang tengah melakukan perawatan medis kepada bayi kembar siam tersebut yakni dr. Yeni Hariyani Spa.
Asrida juga menegaskan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak rumah sakit dr. Soetomo untuk kesiapan menerima pasien mereka.
“Rumah sakit di sana sudah siap, dan sekarang kita tinggal menunggu kesiapan keluarga kapan akan berangkat. Kalau sudah siap kapan, kita akan konfirmasi kembali lagi dari rumah sakit,” tukasnya.
Ia pun mengharapkan bagi para dermawan yang ingin memberikan bantuannya dapat menghubungi pihak keluarga pasien.
“Selama saya menjadi direktur RSUD Kendari, ini adalah kejadian pertama,” tambah Asrida. (A)