Tolak Otopsi, Siswa SMKN 2 Kendari yang Tewas Dibawa ke Kampungnya

Tolak Otopsi, Siswa SMKN 2 Kendari yang Tewas Dibawa ke kampungnya
TOLAK OTOPSI - Kapolsek Baruga AKP Idham Syukri saat menjelaskan perihal kematian Gede Juli kepada orang tuanya di lokasi kejadian Kelurahan Bonggoeya, Kendari, Kamis (15/3/2018). Orang tua Gede Juli menolak dilakukan otopsi. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Siswa SMKN 2 Kendari Gede (16) Juli yang ditemukan tewas di kamar kosnya, Kelurahan Bonggoeya, Kendari tak lagi dilakukan otopsi. Keluarganya langsung membawa jenazahnya ke kampung halamannya di Abuki, Kabupaten Konawe, Kamis (15/3/2018).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Baruga AKP Idham Syukri mengatakan dokter telah melakukan pemeriksaan awal. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab kematian perlu dilakukan otopsi namun keluarga Juli tak menginginkannya.

“Kita sudah jelaskan kepada keluarga agar dilakukan otopsi tapi keluarganya menolak dengan alasan itu adalah wajar dari yang maha kuasa. Makanya tadi kami menyarankan agar menandatangani pernyataan bahwa menolak otopsi,” ujar Idham di lokasi kejadian.

Polsek mengetahui kejadian itu berdasarkan laporan dari masyarakat pada pukul 11.00 Wita bahwa ada seorang remaja yang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi dan melakukan penyelidikan awal.

(Berita Terkait : Siswa SMKN 2 Kendari Ditemukan Tewas di Kamar Kosnya)

Lanjut Idham, infomasi yang didapat dari para saksi, Gede Juli tadi malam masih sempat bermain gitar dengan teman-temannya di sekitar kamar kos. Begitu memasuki pagi hari, Gede Juli sudah ditemukan tidak bernyawa.

Gede Juli diketahui saat ini sedang duduk di kelas 2 (XI) SMKN 2 Kendari. Lokasi kejadian juga sempat dipadati belasan teman Gede. (B)

 


Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor Tahir Ose