Sahlul yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Konsel mengatakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) digelar tanggal 16 februari 2015, pihaknya
Sahlul yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Konsel mengatakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) digelar tanggal 16 februari 2015, pihaknya telah melakukan konsolidasi dibidang inventarisasi aset yang bernilai sekitar Rp.3,5 miliar
Berdasarkan rekomendasi RUPS kita sudah melakukan kerja sama dengan Tim yang dibentuk Pemda untuk melakukan inventaris dan semua barang ada. Jadi semua pembelian-pembelian barang yang jumlahnya Rp.3,5 miliar itu semua dinyatakan lengkap, kata Sahlul ditemui diruang kerjannya, Kamis (26/2/2015).
Mengenai pembenahan di bidang tata kelolah keuangan menurutnya akan berjalan berdasarkan aturan yang berlaku sehingga dapat meningkatkan pengendalian dan pengawasan keuangan itu sendiri. Bahkan dalam menghitung keuangan pihaknya dibantu oleh akuntan publik yang berada di kota kendari agar ada transparasi dan independen serta bisa dipertanggung jawabkan secara akuntabel.
Dicontohkan Sahlul, pengawasan di bidang biaya ada pengeluaran yang sifatnya kontra pos itu tidak dilakukan lagi tetapi pendapatan dan biaya itu dikendalikan secara sendiri-sendiri. Seperti pencucian mobil, kalau Memorandum of Understanding (MoU) yang lalu Perusda Konsel sisa menerima uang bersih tetapi sekarang dirubah dengan semua biaya dikontrol oleh Perusda.
Jadi semua pendapatan kotor masuk ke Perusda, kemudian nantinya dari Perusda yang mengontrol biaya, jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Sahlul, pihaknya juga sedang melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) keseluruh personalia yang ada di Perusda dengan orientasi pada beban kerja disatu bidang kerja. Gajinya juga dibayarkan sesuai beban kerja yang dilakukannya.
Ia juga berharap Perusda bisa menjadi penopang dari pendapatan daerah sebab di tahun 2014 pihaknya telah menyetor ke Pemerintah Daerah (Pemda) sebagi deviden (bagi hasil) sekitar Rp.500 juta. Olehnya itu, pihaknya sangat optimis perusda bisa berjalan dengan lebih bagus lagi kedepannya.
Perusda ini harus benar benar dipertahankan dan kedepannya harus dikelola oleh orang yang betul-betul professional. Walaupun dibayar dengan nilai tinggi dengan catatan dia mempunyai visi bahwa dalam tiap periode dia bisa mengendalikan usaha Perusda dengan tingkat provit yang sangat menguntungkan, tutupnya. (**Efan)