Lembaga Survey Hanya Jadi Tim Sukses Pembentuk Opini Jelang Pilkada

Endang mencontohkan kejadian pada Permilihan Presiden (Pilpres) lalu. Saat  itu, beberapa lembaga survey nasional merilis hasil survey berbeda yang berakibat terjadinya keresahan masyarakat.

Endang mencontohkan kejadian pada Permilihan Presiden (Pilpres) lalu. Saat  itu, beberapa lembaga survey nasional merilis hasil survey berbeda yang berakibat terjadinya keresahan masyarakat.
 “Hasil pemungutan suara Pilpres kok berbeda, itukan bukan survey persepsi masyarakat tapi  quikc count yang menghitung hasil pemilihan,“ Kata Muhamad Endang, Kamis (26/2/2015).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra ini juga menyebutkan baru-baru ini pihaknya menemukan hasil survey  berupa  SMS yang beredar di masyarakat Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe Kepulauan (Konkep). Akan tetapi hal itu sulit dipercaya karena setelah  hasil surveynya dijumlah,  ternyata lebih dari seratus persen. 
Makanya itu lanjutnya, untuk melakukan survey menjelang Pilkada utamanya Partai Demokrat akan bekerja sama dengan lembaga survey nasional yang kredibel. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan calon kepala daerah yang benar-benar diinginkan masyarakat.
“Nanti hasilnya kita tidak akan publikasikan, itu hanya untuk kepentingan penetapan calon. Karena kalau lembaga survey itu ketika dipublikasikan bukan lagi sebagai lembaga survey tetapi sudah menjadi lembaga pembentuk opini,” pungkasnya.  (**Taslim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini