ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Program peningkatan ekonomi di bidang pertanian dan pembangunan masyarakat pinggiran merupakan salah satu metode kerja kepemimpinan Ruksamin selaku Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam memberikan kesejatraan serta kemajuan daerah. Hal itu diungkapkannya dalam kegiatan panen raya jagung hibrida di wilayah Awali Puncak, Senin (27/3/2018).
Dikatakan, mainsett kepemimpinan suatu daerah berbeda-beda dalam majalankan roda pemerintahan. Khusus dirinya yang lebih mengutamakan kesuksesan kerja mulai dari bawah (pinggiran) hingga ke tingkat atas (Kota).
Menggalakkan misi itu, menurut Mantan Ketua DPRD Konut ini tentunya harus ditopang dengan karya nyata yang menggiring pola pikir masyarakat untuk mau bekerja tanpa ada kata putus asa. Misi itu salah satunya seperti pada program pertanian.
Dikatakan, penanaman jagung hibrida merupakan upayanya bersama wakil Bupati Konut, Raup untuk memajukan prekonomian masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga atas. Di daerah penghasil nikel itu, potensi lahan jagung seluas 20 ribu hekter yang tersebar di 130 kecamatan digarap secara bertahap.
Pada 2017 dicanangkan 10 ribu hektar lahan jagung, 5000 hektar berhasil memproduksi sedangkan sisanya mengalami ganguan musim penen akibat kondisi cuaca yang saat itu tidak kondusif ditambah jumlah petugas lapangan yang lebih kecil dibanding ketersediaan lahan.
Sementara pada bulan Januari hingga saat ini, program itu telah menggarap 139 hektar lahan jagung dan sudah tertanam sebanyak 22,75 hektar dengan produksi 553 ton. Itu belum termasuk di wilayah Mata Benua, Landawe dan Wiwirano yang juga jauh lebih luas dan hasilnya juga lebih baik.
Di program lain, Ruksamin-Raup juga terus menggenjot peningkatan mutu pertanian di bidang persawahan dengan menyediakan saran dan prasarana memadai sebagai penujung aktifas dan penanam kedelai yang saat ini telah digarap dengan luas 31 hektar dan telah memproduksi 46,5 ton.
Untuk pajale (padi) tahun 2017, di daerah itu telah memprodukisi 1580 ton gabah. Sedangkan untuk 2018, dikembangkan menjadi 542,2 hektar dan telah panen sebanyak 377 ton. Musim itu juga mengalami masalah bagi para petani akibat curah hujan yang turun merendami sawah para petani.
Namun, perubahan terbukti dengan di ekspornya beras ke wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 100 ton yang sebelumnya cuma menerima pasokan beras asal wilayah Kokapi karena memiliki area persawahan 200 hektar, potensial 150 hektar.
“Bendungan ada, tapi sudah tidak layak pakai karena infrastruktur bangunannya sudah rapuh dibangun tahun 2000 an dan belum direnovasi. Tapi melalui Dinas PU kita upayakan menggenjot terus pembangunanya agar segera ada perbaikan. Kita juga terus berkoordinasi ke pihak kementerian agar mendapat fasiliatas,” kata pria bergelar doktor akuntansi publik ini.
Semangat kerja Ruksamin mendapat perhatian serius dari Kementerian Pertanian (Kementan). Melalui jalur koordinasinya langsung kepihak Kementerian untuk mendapat sentuhah bantuan yang peruntukannya langsung menyentuh ke masyarakat diamini oleh pemerintah pusat
Pihaknya telah mengembangkan 13 ribu , 166 ekor sapi ternak, 290 ekor kerbau. Ratusan ekor ayam, kelapa dalam dan cengkeh masing-masing seluas 400 hektar, penambahan 300 hektar, jonder 59 unit, hentraktor 70 unit, alat tanam 4 jagung unit, ekskpator 3, pompa air 43 unit, komain (alat panen) padi 3 unit, penipil jagung 13 unit dan power treset 4 unit ini merupakan upayanya yang dia dapatkan melalui Pemprov Sultra.
“Hari ini bupati dikakatan tidak bekerja hanya karena tidak nampak yang namanya gedung mercusuar. Karena saya membangun mulai dari pinggiran, semua kita atur mulai dari listrik, air sebagai kebutuhan hidup. Kami juga mengutamakan peningkatan SDM supaya bagiamana sodara kita tidak lagi harus mengemisi dan bisa mandiri,”terangnya.
“Kita jalankan juga perkebunan lada seluas 400 hektar dengan bibit 217 ton, telah di edar 200 hektar. Di tahun ini penanaman merica untuk wiayah konut jadi kawasan percentohan oleh KPH. Ini semua kita jalankan dan kerjakan semata-mata untuk daerah konut semua butuh proses, mungkin tidak hari ini, tapi ketika saya sudah tidak jadi bupati masyarakatlah yang akan nikmati,”ungkapnya.
Dikesempatan itu, Kepalan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi, Muhammad Nasir memberikan apresiasi besar atas semangat kerja Bupati dan Wakil Bupati Konut bersama jajarannya dalam memajukan prekonomian masyarakat dibidang pertanian, peternakan dan tanaman pangan. Menurutnya, hal itu menjadi contoh yang baik bagi daerah lain.
Di tempat itu, pihaknya juga mengumumkan pemberian bantuan sebagai bentuk apresiasi dan dukuanganya atas apa yang dilakukan. Donasi tersebut antara lain, hand traktor 25 unit, pompa air 20 unit, alat tanam jagung 7 unit, jonder roda empat 12 unit dan kambing betala 150 ekor.
“Saya harap ketersediaan sarana dan prasarana yang ada dapat di manfaatkan dengan baik sebagai penunjang dalam melaksanakan kegiatan dilapangan sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud dengan baik,”tukasnya. (B)