ZONASULTRA.COM – WANGI-WANGI – Dari tujuh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam target hibah pembangunan jalan dari Pemerintah Australia.
Hal itu diuangkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata Ruang Kabupaten Wakatobi, Kamaruddin yang baru-baru ini mengikuti lokakarya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada empat Provinsi dan tujuh Kabupaten/kota KSPN yang akan dimasuki hibah jalan. Salah satunya adalah Wakatobi. Dari 10 top destinasi baru tujuh dulu akan mendapat hibah termasuk Wakatobi,” katanya saat ditemui diruangannya, Kompleks perkantoran Manugela, Kecamatan Wangiwangi, Rabu, (28/3/2018).
Ia menyebutkan nilai hibah jalan tersebut kurang lebih Rp 1 triliun yang akan dibagi ke tujuh KSPN. Diperkirakan realisasinya tahun 2019.
“Yang akan ditanya itu kemampuan kita, mampukah pakai uang kita dulu. Jadi caranya itu kita pakai dulu kita punya uang, nanti diganti, setelah pemeriksaannya bagus. Tapi itu tergantung Bupati, karena harus membuat komitmen,” katanya.
Menurutnya, komitmen yang dimaksud adalah pemerintah daerah harus mengutamakan kualitas pembangunan jalan, bukan volumenya. Kemudian, harus ada jaringan-jaringan jalan yang mengarah ke tempat wisata.
Selanjutnya, Bupati juga harus komit untuk dievaluasi dan dimonitoring secara intens oleh tim LLAJ. Tim ini terdiri dari masyarakat, LSM, kepolisian, pihak kotraktor, kepala dinas dan PPK.
Karena kalau misalkan sudah menggunakan APBD, kata dia, kemudian ada spek yang ditentukan dan tidak sesuai, maka anggaran yang telah dipakai sebelumnya tidak akan diganti oleh pemerintah Australia.
Kamaruddin mengakui, syarat untuk mendapatkan hibah itu memang berat. Kaerana pihak Pemda Wakatobi juga diharuskan menyetor anggaran sebesar lima persen dari nilai pekerjaan pembangunan itu sebagai bentuk dana sharing.
Kata dia, hasil pembangunan ini sudah bisa dilihat di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana, jalur jalan mulus. Mulai dari bandar udara hingga daerah pelosoknya. Hibah itu menjadi pilot project untuk pembangungn di daerah-daerah lain.
“Peruntukannya juga bukan untuk membangun jalan baru tapi merehabilitasi yang sudah ada. Kalau mau overlay yah overlay saja. Rehabilitasi yah rehabilitasi saja. Pelebaran juga boleh, termasuk kelengkapan jalan dan drainassenya. Jadi kita akan memperbaiki jalan-jalan yang sudah ada,” tandasnya. (C)