ZONASULTRA.COM, RUMBIA – DPRD Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) memanggil Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Lombaksi, Kecamatan Lantary Jaya. Pemanggilan ketua poktan tersebut atas adanya laporan dari masyarakat yang bernaung di tiga poktan di desa itu, yakni Poktan Setia Kawan, Mappidecceng dan Poktan Kawan Setia.
Ketiga ketua poktan itu dipanggil lantaran diduga telah menggelapkan dana APBN untuk percetakan sawah sejak tahun anggaran 2015, 2016 hingga 2017.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Bombana Anwar menegaskan, hari ini pihaknya segera melakukan rapat dengar pendapat (RDP) untuk memproses kebenaran aduan dari masyarakat. Kata dia, semua poktan harus mampu mempertanggungjawabkan jika ternyata para ketua Poktan telah melakukan tindakan penggelapan dana.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat yang merupakan anggota dari tiga kelompok tersebut anggaran yang dicairkan ke rekening yang dikelola ketua, sekretaris dan bendahara masing-masing kelompok sejak 2015 hingga tahun 2017, ternyata tidak dibagi secara merata. Terkait total jumlah anggaran baik seutuhnya maupun yang telah dibagikan ke sebagian anggota kami belum mengetahui dan semua akan terungkap saat RDP nanti,” terang Anwar saat ditemui di Kantor DPRD, Rabu (18/4/2018).
Anwar menyebutkan, terdapat dua mata anggaran yang dikeluarkan dari pemerintah melalui dana APBN untuk percetakan sawah. Pertama, dana swakelola untuk TNI mulai dari percetakan hingga siap tanam. Kedua, mata anggaran yang masuk di rekening ketua kelompok dan dikelola oleh ketua, sekretaris dan bendahara.
“Yang dipersoalkan sekarang adalah anggaran pasca pengolahan siap tanam dan mereka telah disiapkan bibit, pupuk maupun pestisida. Semua anggarannya sudah cair di 2015, 2016 dan tahun 2017. Sampai saaat ini belum ada yang tahu apakah uang itu dipakai oleh ketua kelompok atau pihak lain,” ungkapnya.
Karena itu, guna memperjelas adanya dugaan dari masyarakat, maka DPRD Bombana mengambil tindakan tegas untuk melakukan hearing yang melibatkan anggota maupun ketua kelompoknya.
“Nanti kita akan tahu semua hasilnya mulai dari berapa anggaran yang telah ditransfer ke rekening maupun berapa anggota yang telah atau tidak mendapat bagian dari porsi anggaran yang ada,” tutupnya. (B)