ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat sosialisasi pemantapan Keluarga Berencana (KB) Bahteramas di salah satu Hotel di Bombana, Kamis (19/4/2018).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB BKKBN Provinsi Sultra, Ali Fatuni mengatakan, urgensi dari sosialisasi ini merupakan upaya menggenjot peningkatan kinerja para petugas KB di daerah, dan menampung masukan atas kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.
“Kehadiran kami di Bombana minimal akan memberi semangat dan penguatan bagi semua petugas KB, khususnya para bidan yang memiliki STR dan mereka bisa merasa di payungi atas pelayanan di masyarakat. Sebab, di sinilah wahana bagi mereka untuk mengungkapkan segala kendala yang ada saat bertugas,” kata Ali Fatuni.
Outputnya dari kegiatan sosialisasi semua masukan akan diadopsi dalam Renstra pembangunan bagi Gubernur Sultra nantinya. Selanjutnya, pihaknya akan turun langsung melakukan rapat pemantapan yang melibatkan seluruh petugas KB dengan maksud memacu terlaksananya program KB Bahteramas atau Contracepty Perfalency Reid (CPR), maksudnya untuk mencapai penggunaan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur.
Kata dia, untuk saat ini pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi di Sultra sudah mencapai 58 persen.
” Kita senantiasa memberi pemahaman bahwa pemasangan kontrasepsi untuk usia muda sangat baik untuk diterapkan. Bukan dilarang tetapi alat tersebut adalah upaya pengendalian karena dua anak itu sangat baik untuk keluarga,” terangnya.
Kemudian, pihaknya melihat data vertility rate atau pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mestinya sejalan dengan jumlah anggota keluarga.
(Baca Juga : Sukseskan Program KKBPK, BKKBN Sultra Tingkatkan Peran Media Massa)
Pihaknya memberi advokasi bahwa pembangunan keluarga harus diencanakan dengan baik. Harus ada kesiapan bahwa kondisi ekonomi harus sejalan dengan jumlah anggota keluarga yang ada. Sebab, pasti akan ada efeknya, seperti pengangguran karena tidak ada yang bisa menjamin keluarga tersebut mampu mengakomodir semuanya..
“Sasaran kami adalah keluarga pra sejahtera yaitu untuk kategori pelayanan masyarakat miskin yang mempunyai kondisi pengahasilan maupun perumahan yang tidak memadai atau tidak layak huni. Pengamatan aspek kriterianya pula kita merujuk pada data BPS,” ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa Bombana masuk dalam predikat tiga besar terhadap peningkatan, sosialisaai maupun target dalam program KB dan semua yang menjadi target dari pengendalian penduduk provinsi rata-rata terlaksana dengan baik.
Untuk diketahui, Bombana adalah daerah kedua target sosialisasi tersebut setelah Kabupaten Muna. Program KB Bahteramas tersebut merupakan salah satu item yang termaktub dalam visi misi pemerintahan Gubernur Sultra dua periode lalu. (B)