ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Mantan Menteri Kelautan dan Prikanan (KP), Rokhmin Dahuri menyebutkan perbandingan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), paling siap menjadi pengembangan kawasan industri dibidang kelautan dan prikanan.
Hal itu disampaikan Rokhmin Dahuri dalam jumpa pers di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Konut, Jumat, (20/4/2018) usai menggelar Seminar Maritim bertempat di Aula Konasara bersama para pakar ilmuan kelautan dan prikanan lainnya.
Dikatakan, alasan itu melihat dari potensi hasil laut yang luar biasa, semangat kerja antara pemerintah dan masyarakat serta sarana dan prasara peningkatan kawasan pabrik yang memadai. Konut memiliki sekitar 150 hektar lahan industri, pabrik Coll Strotage dan akomodasi lainnya, tinggal ditingkatkan dan menggandeng investor sebagai pemodal untuk elaborasi kemajuan infrastrukturnya dan fasilitas lain agar lebih canggih dan moderen.
“Investasi modal kerja harus swasta, dan regulasi pemerintah kondusif serta aman juga memastikan masyarakat tidak demo atau ribut. Konawe Utara masuk jadi daerah maghnet investasi, dibandingkan dari kabupaten lain semangat dari pemerintah dan perangkatnya mantap. Kita siap membantu,”tutur pria bergelar profesor ini.
Pria yang juga berprofesi sebagai guru besar Fakultas Prikanan dan llmu Klautan IPB ini mengungkapkan, kepemimpinan Ruksamin-Raup mampu menjadikan daerah penghasil bijih nikel itu sebagai poros maritim membangun ekonomi untuk kemajuan dan kesejatraan masyarakatnya bekelanjutan serta menjadi contoh ekspansi industri untuk daerah lain. Catatan, jangan cuma jadi pencitraan dan basa basi saja tapi betul-betul dilaksanakan dengan konsep yang matang.
(Baca Juga : Ruksamin : Konut Mampu Wujudkan Poros Maritim Nasional)
Lebih jauh dijelaskan, pihaknya bersama Pemda setempat selanjutnya akan berkolaborasi melakukan penyusunan program kemaritiman selama 6 bulan dengan tujuan menciptakan buruh kemaritiman yang handal dan profesional, juga dapat memahami tekhnologi dan pengelolaan modal. Pihaknya akan membawa investor ke konut sebagai obyek pendukung.
“Untuk aktifitas tentunya perlu armada pendukung dan alat tangkap yang memadai, inilah yang akan kita tingkatkan melalui investor yang kita gandeng. Saya siap mendukung sepenuhnya masyarakat dan pemda konut menuju poros maritim,”ujarnya.
Ditempat yang sama Bupati Konut, Ruksamin juga mengatakan, pihaknya akan membentuk tim melakukan zonasi perencanaan agar tidak tumpang tindih dalam pengembangan kawasan industri, serta mendorong lahirnya regualsi sebagai benteng masyarakat dalam bekeja.
“Ukuran kesejatraan jika masyarakat nelayan bisa berpendapatan Rp 4 juta perbulan. Inilah upaya yang kita jalankan, dengan membangun konektifikas diberbagai lini bukan hanya datang beli tapi harus ada industri. Juga berusaha mendorong dibidang penangkapan dengan memakai fasilitas alat memadai sehingga bisa berpendapatan Rp 4 juta perbulan,”tukasnya. (B)