Paslon Berlian-Murni, Janji Sejahterakan Petani Konawe

Paslon Berlian-Murni, Janji Sejahterakan Petani Konawe
BERLIAN-MURNI - Paslon Bupati dan wakil Bupati Konawe, Berlian-Murni berkomitmen untuk mensejahterakan petani, dalam kampanye dialogis yang digelar dibeberapa Kecamatan duet Berlian-Murni terus meminta dukungan agar diberikan amanah untuk memimpin Konawe 5 tahun kedepan. (Dedy Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu sektor andalam yang akan dilaksanakan oleh pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Litanto dan Murni Tombili (Berlian-Murni). Pasangan ink berkomitmen jika nantinya mereka terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Konawe 2018-2023 mendatang mereka menjanjikan akan menyejahterakan petani di wilayah Konawe. Hal ini diungkapkan paslon Berlian-Murni saat menggelar kampanye dialogis di Kampanye Tongauna, Senin (23/4/2018) kemarin.

Paslon Berlian-Murni telah menulusuri dan memahami anatomi Kabupaten Konawe sehingga menemukan banyak persoalan dibawah. Karena itu, Berlian-Murni berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan berlandaskan kedaulatan dan kemandirian.

Litanto menjelaskan, program unggulan yang dicanangkan khususnya di bidang pertanian itu, salah satunya akan memberikan biaya kepada petani, saat akan turun mengolah sawahnya, sehingga petani tidak perlu lagi mencari uang bunga 10 persen hingga 20 persen.

” Kami sudah komunikasi dengan salah satu bank di daerah ini, untuk membantu petani tanpa jaminan dan akan dikembalikan setelah panen dengan bunga sangat rendah. Dan ini akan menjadi kenyataan, apabila masyarakat Konawe memberikan amanah kepada Paslon Berlian-Murni,” terang Litanto, Selasa (24/4/2018)

Dirinya juga mengaku prihatin dengan anjloknya harga gabah yang terjadi terus menerus, untuk mengantisipasi hal ini Paslon Berlian-Murni terus berupaya meyakinkan masyarakat Konawe, kehadiran Berlian-Murni bisa menjadi solusi petani untuk 5 tahun kedepan dimana harga gabah nantinya akan selalu stabil dan petani tidak akan dirugikan.

“Pemerintah akan selalu hadir untuk mengintervensi ketika harga gabah anjlok. Kami akan siapkan dana talangan. Kalau harga awal panen Rp.5.000 tetapi pada saat panen raya turun menjadi Rp.4.000 maka Pemda harus turun tangan. Kita yang subsidi Rp.1000 sehingga petani tetap menjual gabahnya dengan harga Rp.5.000 rupiah / kg. Dan Yang pasti, kami maju bukan untuk melakukan pencitraan saja, tapi kami ingin mengabdi untuk masyarakat luas,” terangnya. (B)

 


Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Tahir Ose

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini