ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Rabu (2/5/2018) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung khidmat. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, Tafdil di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Rumbia.
Dalam Sambutannya, Tafdil menyampaikan melalui momentum hari pendidikan nasional, untuk membuat peningkatan sektor pendidikan di daerah itu lebih berkualitas dan berdaya saiang. Sebab, pendidikan merupakan indikator utama terhadap peningkatan kualitas pembangunan segala bidang di seluruh wilayah di negeri ini, khususnya di Kabupten Bombana.
“indikator utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan, Jadi kami sangat menargetkan peningkatan yang tak sekedar memperhatikan kuantitasnya , namun kualitas yang akan menentukan, utamanya pada aspek rata-rata usia lama sekolah yang kami harapkan semakin tinggi,” terang Tafdil.
Bupati dua periode ini menyebutkan, melalui program Gerakan Membangun dengan Ridho Allah SWT (GEMBIRA) cerdasn, djakuinya mampu memberikan efek jera dalam meringankan beban para para pelajar yang menggeluti pendidikan. Baik di tingkat SD, SMP, SMA, maupun tingkat Universitas.
Melalui program Gembira Cerdas yang ia cetuskan sejak periode pertama hingga di periode kedua ini, ia benar-benar ingin memberantas adanya anak putus sekolah dan anak buta aksara di daerah itu.
Tak hanya itu, pihaknya telah memprogramkan bantuan beasiswa untuk 500 Orang Mahasiswa yang berstatus berprestasii dan tidak mampu serta program bidik misi untuk 100 Orang.
(Baca Juga : Perayaan Hardiknas di USN Kolaka, 17 PNS Diambil Sumpahnya)
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana mengatakan, melalui Gembira Cerdas tersebut pihaknya dituntut untuk peningkatan sektor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana pihaknya melihat tingkat rata-rata lama sekolah dan pemberantasan buta aksara sertav anak putus sekolah. Dikatakan, untuk Bombana, anak putus sekolah masih mencapai 3 000 anak dan anak buta aksara saat pula masih sekitar 2.000 anak.
” inilah yang menjadi tugas kami dalam upaya peningkatan sektor pendidikan di daerah ini. Alternatifnya, kami mengarahkan anak putus sekolah untuk menjalani penddiikan non gormal melalui satuan Pendidikan Non Formal, (SPNF) Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggat kegiatan Belajar(SKB).
Lanjutnya, pihaknya terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu melalui beberapa kegiatan perlombaan sebelum moment upacara Hardiknas.
” kita menyambut upacara 2 Mei, 2018 ini dengan menggelar baerbagai kegiatan yang tentunya sangat berdampak positif bagi para siswa. Melalui O2San dan FLS2N yang dihelat selama beberapa hari lalu ini merupakan ajang bagi setiap siswa untuk menunjukkan kualitas dan jati diri mereka. Bagi para pemenangnya akan mengikuti perlombaan di tingkat provinsi hingga ke tingkat Nasional,” kata Abdul Fauf usai upacara tersebut.(B)