ZONASULTRA.COM, KENDARI– PT Astra International Tbk hari ini, Kamis (3/5/2018) kembali mengadakan kegiatan bincang inspiratif dalam rangka mensosialisasikan program Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2018 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) setelah bulan lalu di Kota Jambi.
Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto mengatakan, ajang ini adalah pencarian sosok inspiratif yang memiliki idealisme untuk bermanfaat bagi sekitarnya. Kegiatan ini dibuka sejak 22 Maret hingga 22 Agustus 2018.
Ia menyebutkan, dewan juri SATU Indonesia Awards 2018 yang hadir di Kendari pada 9 Mei 2018 nanti ialah Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Prof. Fasli Jalal, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto dan Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah.
Adapun putra daerah Sulawesi yang sebelumnya telah meraih apresiasi ini pada tahun 2017 ialah Jamaluddin (Gowa, Sulawesi Selatan), Sang Pencerdas Anak Petani dari Gowa, dan Bambang Sardi (Palu, Sulawesi Tengah), Pembaru VCO dari Tadulako.
“Keduanya berbagi pengalaman kepada seluruh peserta yang hadir dengan harapan semakin banyak pemuda-pemudi Indonesia yang tergerak untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat di sekitarnya,” ungkap Boy Kelana.
Melalui program ini, Astra memberikan bantuan dana kegiatan masing-masing senilai Rp60 juta dan pembinaan kegiatan kepada para penerima apresiasi yang berprestasi dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan serta teknologi.
Informasi lengkap dan pendaftaran dapat dilakukan di www.satu-indonesia.com. Berbagai program lain yang bisa diikuti adalah Sebar SATU Indonesia dan voting pemenang favorit. Sementara itu, perkembangan SATU Indonesia bisa dilihat melalui Facebook Fan Page: Semangat Astra Terpadu, Twitter: SATU_Indonesia dan Instagram: SATU_Indonesia.
Pada prinsipnya ditegaskan Boy Kelana, dimanapun instalasi Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai degan butir pertama filosofi Catur Dharma, yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. (B)