ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Penumpukan pasien di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang pelayanannya terbagi tiga tempat kerap dikeluhkan masyarakat setempat. Namun, dalam waktu dekat ini, permasalahan tersebut akan segera teratasi, sebab pada pertengahan Mei 2018 pemerintah Daerah (Pemda) setempat akan segera meresmikan RS megah di daerah lumbung padi itu.
Rencana peresmian RS senilai Rp.231,974.000 miliar itu dinantikan masyarakat Konawe. Agusman (56) warga, Kecamatan Unaaha menginginkan peresmian itu segera direalisasikan. Sebab selama ini banyak masyarakat yang terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan pengobatan di luar daerah.
“Alhamdulillah kami sangat senang jika bulan ini jadi diresmikan, jadi tidak perlu lagi pergi berobat di Makassar atau luar daerah,” katanya, Jumat (4/5/2018)
Direktur BLUD RS Konawe dr.Agus Lahida mengatakan, selama masa kontruksi pengerjaan RS, pelayanan tidak optimal seperti biasanya, karena tempat pelayanan terpaksa dialihkan menjadi tiga tempat, yakni di Kampus Akper, gedung bekas Diklat dan di gedung Gor Unaaha.
Walau begitu, dirinya belum tahu persis jadwal pasti peresmian RS yang dibangun dengan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) itu. Karena penanggungjawab pembangunan gedung itu adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
“Tapi kalau memang akan diresmikan bulan ini, kami sangat bersyukur. Pastinya pelayanan yang maksimal bisa diterapkan kembali,” terangnya.
Dia menjelaskan, RS ini nantinya tidak hanya menjadi rujukan bagi orang yang sakit, namun sekaligus berperan sebagai sarana edukasi kesehatan. Dan yang tidak kalah penting, rumah sakit ini mampu menunjukkan keramahan dalam pelayanan, sehingga tidak membuat masyarakat takut berobat dan khawatir ditolak atau tidak dilayani.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Konawe Muhammad Aris memastikan, gedung BLUD RS Konawe yang baru itu sudah bisa beroperasi pada pertengahan bulan Mei 2018. Saat ini, proses pembagunannya sudah mencapai 75 persen.
“Kesiapan rumah sakit, baik fisik bangunan maupun peralatan kesehatan sudah mencapai 75 persen. Tinggal pemolesan dan pemasangan instalasi listrik yang saat masih dikerjakan. Rumah sakit tipe B ini diperkirakan beroperasi tahun 2018 ini juga, dan mudah-mudahan tidak ada kendala kedepannya,” terangnya. (B)