Tenaga Kerja di Sultra Didominasi Lulusan SMP, S1 Terendah

Tenaga Kerja di Sultra Didominasi Lulusan SMP, S1 Terendah
PERSENTASE - Persentase penduduk bekerja di sulawesi tenggara menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 2017-2018 (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Angkatan Kerja yang bekerja di Provinsi Sulawesi Tenggara didominasi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu
Berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sultram

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sultra, Surianti Toar mengatakan, penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2018 masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah, yaitu SMP ke bawah sebanyak 733.269 orang atau 58,63 persen.

Sedangkan penduduk yang bekerja dengn latar belakang pendidikan menengah SMA sederajat, sebanyak 328.768 orang atau 26,28 persen. Sementara, penduduk yang bekerja dengan latar belakang pendidikan tinggi sebanyak 188.722 orang atau 15,09 persen mencakup 36.253 orang berpendidikan Diploma I/II/III dan 152.469 orang berpendidikan lulusan Universitas.

Meski demikian, penduduk bekerja berpendidikan tinggi dalam setahun terakhir mengalami peningkatan dari 14,25 persen pada Februari 2017 menjadi 15,09 persen pada Februari 2018. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah turun sebesar 0,91 persen poin.

Adapun jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 tercatat sebanyak 1.286.623 orang, bertambah 25.175 orang atau 2,00 persen dibanding Februari 2017 kemarin dan bertambah 86.018 orang atau 7,16 persen dibanding Agustus 2017 semester lalu.

“Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran,” ungkap Surianti Toar, Senin (7/5/2018) saat rilis di Aula Rapat BPS Sultra.

Kemudian untuk jumlah pengangguran sebanyak 35.894 orang, mengalami penurunan sekitar 3.670 orang atau 9,28 perse dibanding setahun lalu dan berkurang sebanyak 3.737 orang (9,43 persen dibanding semester yang lalu.

Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), angkanya berfluktuasi, meskipun menunjukan tren positif. TPAK pada Februari 2018 tercatat sebesar 72,73 persen, turun 0,32 persen poin dibanding setahun lalu dan naik sebesar 4,03 persen poin dibanding semester yang lalu. TPAK yang fluktuatif memberikan indikasi adanya potensi ekonomi yang masih belum stabil dalam hal pasokan (supply) tenaga kerja.

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2018, TPAK laki-laki sebesar 84,58 persen sementara TPAK perempuan hanya 60,96 persen. Jika dibanding kondisi semester yang lalu, baik TPAK laki-laki maupun TPAK perempuan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,0 dan 6,03 persen poin. (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini