ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, Kota Kendari mengalami deflasi sebesar 1,29 persen pada Agustus 2018 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 128,72.
Kepala BPS Provinsi Sultra Moh. Edy Mahmud mengatakan, deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 4,60 persen dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,59 persen.
Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu kelompok kesehatan 0,40 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen. Kemudian, inflasi kelompok sandang sebesar 0,09 persen.
“Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga masing-masing 0,06 persen,” sebutnya melalui rilis berita resmi statistik di Kendari, Selasa (4/9/2018).
Dia menyebutkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, cakalang/sisik, layang/benggol, kangkung, angkutan udara, rambe, bayam, sawi hijau, ekor kuning serta kacang panjang.
Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tomat buah, tomat sayur, cabai rawit, daging ayam ras, minyak goreng, pepaya, gaun/terusan, baju kaos berkerah pria, beras serta baju kaos berkerah anak.
Perlu diketahui, deflasi tertinggi tercatat di Baubau 2,49 persen dan deflasi terendah tercatat di Jember 0,01 persen. Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, sebanyak 52 kota tercatat deflasi dan 30 kota tercatat inflasi. (B)