ZONASULTRA.COM,KENDARI– Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), kini memliki tempat wisata alam yang baru. Namanya wisata air terjun Meseu. Air terjung yang saat ini banyak dikunjungi kalangan anak muda dan remaja ini berada di Desa Tetewatu, Kecamatan Wiwirano.
Permandian ini hanya berjarak 7 kilometer dari perbatasan daerah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dari ibu kota Konut jaraknya sekitar 100 kilometer lebih, sedangkan dari kota Kendari 207 kilometer, dengan jarak tempuh sekitar 4 jam perjalanan.
Untuk menuju kelokasi ini, Anda harus melalui jalur perbatasan antara Kabupaten Konawe dan Kota Kendari, setelah itu menuju ke perbatasan antara kabupaten Konawe dan Kabupaten Konut yang berada sekitar 30 km dari jembatan sungai Pohara, Kabupaten Konawe.
Memasuki kabupaten Konut, Anda dapat terus menelusuri jalan aspal yang sebagian besar kondisinya bagus untuk dilalui dengan kecepatan kendaraan yang maksimal. Namun tetap berhati-hati karena disejumlah titik masih terdapat perbaikan jalan terutama di pembangunan saluran air dan jembatan.
Setelah memasuki ibu kota dari Kabupaten Konut yakni Wanggudu, Anda sudah dapat menikmati jalan yang lebih mulus karena memiliki dua jalur sembari menikmati pemandangan gunung tinggi yang terbentang hampir sepanjang jalan.
Dari Wanggudu butuh waktu sekitar 2 jam lagi untuk sampai di permandian Air terjun Meseu. Kita akan melalui kecamatan Oheo, Langgikima dan Wiwirano.
Udara segar dapat dirasakan begitu memasuki Kecamatan Oheo. Daerah ini merupakan salah satu pusat perkebunan dan persawahan yang ada di Kabupaten Konut. Jalan yang berada ditengah lahan perkebunan yang disekelilingnya dibentengi oleh pegununan yang menjulang tinggi menambah kesan betapa alami dan sejuknya daerah ini.
Nah, perlu diketahui di Kecamatan Oheo terdapat satu gunung yang menjadi icon sekaligus lambang daerah itu yakni Gunung Oheo yang merupakan gunung tertinggi di Konut.
Selain gunung Oheo, di daerah ini juga terdapat sebuah danau yang memiliki 3 warna yang tepat berada di bawah kaki bukit anak pegunungan Oheo. Konon katanya sejarah rakyat Konut bahwa danau ini merupakan lokasi tempat turun bermandinya bidadari dari langit.
Lepas dari Kecamatan Oheo, pemandangan hijau akan menyambut kedatangan Anda ketika saat memasuki Kecamatan Langgikima. Sepanjang jalan hamparan hijaunya kebun kelapa sawit yang masih dalam masa pertumbuhan terlihat berbaris lurus dan rapi sepanjang perbukitan hingga ke permandian air terjung Meseu.
***
Hutan Alami
Memasuki kawasan air terjung Meseu, Anda akan berjalan kaki sekitar 500 meter dari jalan raya. Kawasan ini merupakan hutan belantara yang ditumbuhi banyak pohon besar dan lebat.
Untuk mencapai pusat air terjung, Anda harus berhati-hati. Selain jalan terjal yang menurun, juga cukup licin saat musim hujan. Sebaiknya jika menuju ke lokasi tidak menggunakan sandal.
Menelusuri medan yang terjal merupakan tantangan tersendiri bagi pengunjung. Apalagi bagi pencinta wisata alam bebas, kawasan ini merupakan pilihan yang tepat untuk menguji adrenalin Anda.
Saat awak zonasultra.id berkunjung ke lokasi ini, kondisi medan sangat terjal dan jalan yang becek, sehingga perlu kehati-hatian agar tetap selamat hingga sampai ke titik air terjun Meseu.
Setelah berjalan sekitar 300 meter, suara air jatuh dari permandian ini akan mulai terdengar oleh telinga kita. Namun tetaplah berhati-hati, karena semakin mendekati lokasi air terjun, medan jalan semakin terjal. Ditambah lagi banyaknya batu-batu krust yang tajam.
Suara jangkrik dan suara hewan liar hutan akan terdengar jelas seakan memecah keheningan alam hutan ini.
Setelah melewati medan yang begitu terjal dan perlu kekuatan fisik yang kuat untuk memanjati batu-batuan yang berada disisi kiri permandian, aliran air yang begitu deras jatuh dari ketinggian bukit batu akan menyambut kedatangan Anda di air terjun Meseu.
Air yang dingin memberikan suasana kesegaran di lokasi ini. Dimana disebelah kiri dan kanan ditumbuhi oleh jenis pepohonan yang memang tumbuh di alam hutan liar. Tak ada fasilitas satupun di lokasi ini dan benar-benar belum tersentuh dan terjamak oleh tangan pemerintah daerah Kabupaten Konut. Sehingga ketika berada dilokasi ini seakan hidup dialam bebas.
Tetaplah berhati-hati saat Anda menikmati permandian air terjun Meseu. Sebab kedalaman air lumayan dalam. Apalagi bagi yang tidak memiliki keahlian untuk berenang. Setiap kolam memiliki kedalaman 1-3 meter. Sementara ketinggia air terjung setiap tingkat berbeda, mulai dari 5 hingga 10 meter.
***
Tempat Mandi Raja
Menurut sejarah, air terjun Meseu merupakan tempat permandian raja Untolipu yang merupakan raja terkahir Culambacu di Kabupaten Konut. Kata Meseu sendiri merupakan bahasa lokal culambu yang artinya jarum.
Akademisi yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) Mustaman mengungkapkan, jika diperhatikan sebenarnya bentuk dari permandian ini seperti jarum, dengan memiliki tingkatan berbeda-beda hingga tingkat terakhir yakni tingkat ke-15.
Dimana dari tingkatan ke-15 turun ketingkat selanjutnya 14, 13 dan seterusnya memiliki luas yang berbeda. Semakin turun tingkatannya semakin luas. Seperti ibaratnya sebuah kerucut atau segitiga, sumber air dari air terjun ini bentuknya tajam.
“Jadi jika pemerintah daerah ingin mengembangkan lokasi ini harus melakukan perencanaan yang matang,” ujar Mustaman kepada awak zonasultra.id, baru-baru ini.
Menurutnya, pemerintah harus membentuk tim untuk melakukan penelitian kelayakan apakah air terjun Meseu layak untuk dijadikan lokasi wisata bagi masyarakat daerah, nasional hingga mancanegara. Penelitian yang dimaksud adalah meneliti kelayakan air apakah bisa digunakan dan tidak menimbulkan efek bagi kesehatan manusia, kemudian struktur kekuatan batu, jenis kayu dan melihat unsur kandungan air apakah terdapat unsur lain selain pasir dan batu.
Setelah ada hasil penelitian dari kelompok kompeten, barulah pemerintah daerah menyusun program dan perencanaan pembangunan kawasan wisata alam air terjun Meseu tersebut.
Disamping itu, pihak konsultan yang menjadi mitra pemkab Konut untuk mengembangkan 7 zona wisata di daerah tersebut, diantaranya adalah wisata Wawolesea, Taipa, Pudonggala dan Air terjun Meseu.
Jika dilihat dari zona tersebut, air terjun meseu merupakan satu-satunya wisata alam di Konut yang hingga saat ini belum disentuh oleh tangan pemerintah. Sehingga dengan adanya pembagian zona wisata tersebut menunjukkan bentuk perhatian pemerintah untuk mengelola potensi wisata di Kabupaten Konut. (***)
Penulis : Ilham Surahmin
Editor : Rustam
Mungkin seandainya pemkab konut lebih memperhatikan tempat wisata, saya rasa air terjun meseu ini sangat menarik wisatawan. Karena di kab. Konut belum ada wisata air terjun yg diresmikan. Sejauh ini hanya ada pantai. Karena kalau pantai dimana-mana sudah ada. Jadi saya berharap air terjun meseu dapat menjadi tempat wisata agar dapat menarik animo wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini.