Airnav Kendari Pasang Instrumen Landing Sistem di Bandara Haluoleo

Airnav Kendari Pasang Instrumen Landing Sistem di Bandara Haluoleo
AIRNAV KENDARI - Manager AirNav Cabang Kendari Rudi Kusriadi ((tiga dari kanan) berfoto bersama isteri dan jajaran staf AirNav Kendari pada helatan HUT AirNav Indonesia ke 6 yang jatuh pada 13 September. (ROS/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal AirNav Indonesia akan memasang Instrumen Landing System (ILS) di Bandara Haluoleo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemasangan ILS akan dilakukan tahun ini. Kepala Cabang AirNav Kendari Rudi Kusriadi mengatakan, pemasangan ILS ini merupakan langkah AirNav untuk meningkatkan layanan navigasi penerbangan terhadap pengguna jasa dan masyarakat. ILS merupakan peralatan navigasi yang berfungsi memberikan informasi mengenai arah kepada pilot pada saat mendekati landasan (runway) dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Dengan ILS maka jarak pandang minimum yang dibutuhkan untuk melakukan pendaratan akan lebih rendah.

Kusri menjelaskan saat pesawat akan melakukan pendaratan ada jarak pandang minimum yang ditetapkan. Nah dengan adanya ILS ini jarak pandang minimum yang dibutuhkan untuk melakukan pendaratan akan lebih baik.

“ ILS ini sebagai guiding bagi pesawat yang akan melakukan pendaratan, ILS mensyaratakan jarak pandang lebih rendah biasanya dikisaran 800 meter. Sehingga gangguan asap atau kabut yang biasa terjadi sudah bukan lagi menjadi halangan. Selama ini banyak pesawat yang gagal landing dan terpaksa kembali karena visibilitynya dibawah bellow minimal,” jelas Kusri yang ditemui Kamis (20/9/2018) usai helatan hari ulang tahun AirNav ke 6 yang jatuh pada 13 September lalu.

Optimalisasi pelayanan lainya yang dilakukan AirNav yakni terkait pengelolaan waktu terbang di bandara kini menerapkan sistem online menggunakan aplikasi Chronos. Sistem ini adalah aplikasi real slot yang dibuat AirNav Indonesia yang terkoneksi dengan sistem Flight Approval atau ijin rute milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

“ Maskapai menggunakan sistem Chronos bisa melihat di jam manakah mereka bisa masuk . Maskapai bisa mengecek bandara asal dan bandara tujuan apakah kapasitasnya masih tersedia. Semua dilakukan secara transparan online dan real time,” jelas Kusri

Tak hanya sistem, dalam rangka meningkatkan pelayananan, Kusri menegaskan jajaranya untuk bekerja prima dan profesioal, penih dedikasi dan loyalitas sesuai prosedur. Orang yang bekerja di sektor ini disebut Kusri sebagai “Polisi Udara” menjadi salah satu aspek penting terwujudnya keselamatan penerbangan.

AirNav Cabang Kendari mengelola 6 unit bandara, lima berada di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Bandara Haluoleo di Konsel, Bandara Sugimanuru di Muna, Bandara Betoambari di Baubau, Bandara Sangia Ni Bandera di Kolaka, selanjutnya Bandara Matahora di Wakatobi dan satu bandara di Morowali Sulawesi Tengah. (B)

 


Reporter : Ros

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini