ZONASULTRA.COM, KENDARI – Data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) per Kamis (20/6/2019), lahan sawah yang terkena dampak banjir di Sultra seluas 10.498 hektar.
Kepala Distanak Provinsi Sultra Muhammad Nasir mengatakan, apabila dikonversi ke hasil produksi, 10.498 hektar tersebut dapat menghasilkan 41.992 ton gabah dengan nilai Rp167,9 miliar.
“Dengan begitu potensi kerugian petani bisa mencapai angka sebesar itu,” ungkap Muhammad Nasir kepada zonasultra di Kendari, Kamis (20/6/2019).
Baca Juga : 5.360 Hektar Sawah di Konawe Terendam Banjir, Kerugian Rp 171,5 Miliar
Penyebaran luas lahan padi yang terkena dampak banjir yakni Kabupaten Konawe 7.290 hektar, Kolaka Timur (Koltim) 1.216 hektar, Konawe Utara (Konut) 970 hektar, Kolaka 61 hektar, Konawe Selatan (Konsel) 675 hektar, Kendari 21 hektar dan Bombana 265 hektar.
Distanak pun menegaskan, belum dapat memastikan 10.498 hektar itu akan mengalami puso atau gagal panen, sebab saat ini masih dalam tahap pengawasan tim di lapangan.
“Jadi padi yang terendam itu tidak bisa langsung dikatakan puso, harus tetap kita amati beberapa hari ke depan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengerahkan 51 truk berisi bantuan logisitik untuk korban banjir di Kabupaten Konut.
Baca Juga : Banjir Konawe Makin Parah, Areal Persawahan Berubah Jadi Danau
Bantuan itu diserahkan langsung Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Sultra, Ali Mazi saat meninjau langsung korban banjir di wilayah Bumi Oheo itu, Kamis (13/6/2019) lalu.
Diungkapkan Bupati Konut Ruksamin, selain logistik, Mentan RI juga memberikan bantuan pertanian secara gratis untuk masyarakat yang lahan pertaniannnya rusak diterjang banjir bandang. Bantuan pertanian itu yakni pupuk, bibit, dan faslitas alat-alat pertanian untuk 600 hektar. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma