Aktivitas Bongkar Muat Truk Batu Gunung di Konut Ancam Keselamatan Warga

Aktivitas Bongkar Muat Truk Batu Gunung di Konut Ancam Keselamatan Warga
TRUK PENGANGKUT BATU - Mobil truk roda 6 tengah mengangkut batu gunung tanpa pengaman melintasi jalan poros wilayah Kecamatan Motui Konut diikuti kendaraan roda dua yang berboncengan di belakang. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Aktivitas bongkar muat truk pengangkut batu gunung di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengancam keselamatan warga setempat dan para pengendara yang melintas di jalan raya.

Pasalnya, selain menggunakan jalan umum, material yang dimuat juga melebihi kapasitas bak mobil. Ditambah lagi truk tak dilengkapi penutup bak untuk mencegah serpihan batu jatuh ke jalan.

Salah satu pengguna jalan, Muslimin mengaku khawatir dengan kondisi tersebut yang rentan menimbulkan kecelakaan. Belum lagi debu yang membuat pengendara sulit melihat, juga serpihan material yang bertebaran di ruas jalan.

“Sangat khawatir sekali kalau lewat di jalan wilayah Kecamatan Sawa dan Motui sampai Morosi, soalnya ini mobil-mobil yang angkut batu tidak ada pengamannya baru banyak muatannya. Kalau jatuh itu batunya di jalan bisa menimbulkan kecelakaan. Apalagi kalau kena orang bisa terluka kita,” ungkap Muslimin, Kamis (3/10/2019).

(Baca Juga : Truk Pengangkut Batu Moramo Rusaki Jalan Kota Kendari)

Hal senada diungkapkan warga Konut lainnya, Mustafa. Menurutnya, saat melintasi jalan yang menghubungkan Provinsi Sultra dan Sulawesi Tenggah (Sulteng) juga Kota Kendari itu, terlihat truk-truk beriringan menghiasi jalan dengan muatan batu berukuran besar. Bahkan hampir menguasai seluruh badan jalan.

“Memang ini kalau kita lewat di area Kecamatan Sawa dan Motui harus hati-hati, karena sangat berbahaya banyak mobil truk muatan batu lewat. Banyak mi juga mobil truk yang terbalik di jalan tikungan dengan pendakian karena tidak bisa mendaki. Baru itu batunya terhambur di jalan,” ungkap Mustafa.

Sebagai pengguna jalan, ia berharap ada tindakan yang diambil pemerintah setempat untuk menertibkan truk-truk tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Konut, Aris L. melalui stafnya, Man mengatakan, aktivitas bongkar muat truk pengangkut batu di wilayah itu memang menjadi tanggung jawab instansinya. Ia mengaku telah memberikan peringatan keras berupa teguran langsung dan surat agar tidak mengangkut meterial melebihi kapasitas bak mobil dan diwajibkan menggunakan alat pengaman.

(Baca Juga : Hilang Kendali Dua Truk Pemuat Batu di Konut Terbalik)

“Kami sudah berapa kali peringati, kami tegur supaya tidak melebihi batas bak mobil saat muat batu. Kami sudah larang keras itu. Segera saya sampaikan ke pimpinan untuk turun langsung di lapangan. Banyak perusahan batu beroperasi di situ (Kecamata Sawa-Motui) ada sekitar puluhan,” ujarnya saat dihubungi.

Dari informasi yang dihimpun, di wilayah Bumi Oheo itu terdapat puluhan truk fuso mulai roda 6, 8 dan 10 yang memuat batu gunung berukuran besar. Truk-truk itu berasal dari perusahaan tambang galian C (batu) yang beroperasi di Konut, tepatnya area di Kecamatan Sawa dan Motui.

Di dua kecamatan tersebut, memang terdapat banyak gunung batu tempat para investor menambang. Tempat pengelolaannya tak jauh dari jalan poros umum dan pemukiman warga.

Sebelumnya, pada Mei 2018 lalu salah seorang warga Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe Konut, Anwar tewas mengenaskan setelah kepalanya dilindas truk pengangkut batu 10 roda saat melintas di wilayah Desa Tondowatu, Kecamatan Motui menuju arah Kota Kendari. (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini