ZONASULTRA.COM, KENDARI – Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi turut bersimpati atas insiden penyerangan posko yang menimpa pasangan calon gubernur nomor urut 2, Asrun-Hugua.
Menurutnya, kejadian itu hanyalah insiden biasa yang tidak sepatutnya dinilai ada tendensi politik didalamnya.
“Saya sebagai salah satu calon merasa prihatin dengan kejadian itu. Mungkin ini adalah oknum ya. Dan keprihatinan ini kita semua rasakan,” kata Alimazi di Kota Kendari, Minggu (1/4/2018).
(Baca Juga : Kata Korban dan Saksi Mata, Begini Kronologis Penyerangan Posko Asrun-Hugua)
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat di Bumi Anoa agar tidak terpancing dengan isu yang belum jelas kebenarannya. Dia juga memastikan, jika pelaku pembakaran bukanlah dari pihak pasangan calon manapun.
“Mungkin ada orang kesasar kali. Tapi kita serahkan ke kepolisian agar masyarakat tidak ragu. Saya kira masyarakat Sultra ini adalah masayarakat yang cerdas,” katanya.
“Kalau dikatakan ini ulah dari salah satu paslon, saya kira itu jauh dari perkiraan. Calon yang lainnya ini kan tentunya tidak ingin dieliminasi hanya karena persoalan begini. Apalagi dari kami Ali Mazi-Lukman yang elektabilitasnya tinggi,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Ali Mazi juga meminta kepada pihak kepolisian serta Bawaslu untuk mencari tahu pelaku pembakaran alat peraga Asrun-Hugua. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengganggu keamanan masyarakat Sultra.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Jumat malam lalu sekitar pukul 02.00 wita seorang tim paslon Asrun-Hugua diduga telah dikeroyok orang tak dikenal. Aksi pemukulan ini sudah dilaporkan di Polsek Baruga dan juga Bawaslu.
(Baca Juga : Ali Mazi-Lukman Kukuhkan 11 Satker Pemenangan di Kota Kendari)
Pihak paslon Asrun-Hugua mensinyalir penyerangan tersebut sarat akan kepentingan politik. Namun belakangan pihak kepolisian memberikan keterangan berbeda dengan versi yang dibeberkan LO tim Asrun-Hugua.
Kapolres Kota Kendari, AKBP Jemi Junaidi menegaskan, kejadian itu adalah murni penganiayaan atau pemukulan dan tidak ada kaitannya dengan masalah politik. Kedua belah pihak adalah warga di sekitar Posko Paslon gubernur tersebut.
Lanjut Jemi, kedua belah pihak sudah saling mengadu di Polres Kendari. Kepolisian pun sudah manghimbau agar pihak yang merasa menjadi korban membuat laporan, namun belum ada yang mau melapor secara resmi. (B)