ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Aqmal Nadhif Ramadhan, salah seorang bayi penderita usus keluar (Groschisis) di Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat menyita perhatian publik di daerah itu. Penyakit yang mendera bayi yang saat ini terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ibukota Bombana ini tak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk proses penanganannya.
Kalangan masyarakat pun turut prihatin atas kondisi bayi asal Kabaena itu. Salah satunya dari Alumni SMA Negeri 1 Rumbia yang telah menggalang dana selama dua hari. Usaha penggalangan dana itu pun mampu mencapai Rp. 11 juta yang dihimpun dengan cara membagi tim di beberapa titik di wilayah ibukota Bombana.
Koordinator Alumni SMA Negeri 1 Rumbia, Saharuddin menyampaikan bahwa bantuan donasi itu merupakan bentuk rasa prihatin atas kondisi dari Aqmal, putera Peto Gau dan Ririn yang saat ini terbaring di ruang rawat anak di RSUD Bombana.
Baca Juga : Prihatin, Ketua Bhayangkari Polres Bombana Santuni Dua Bayi di RSUD
Kata dia, segala upaya yang telah mereka lakukan itu adalah bentuk dari amal ibadah di bulan suci Ramadan dengan penuh keikhlasan karena Allah SWT.
” Saya bersama rekan-rekan alumni SMA Negeri 1 Rumbia telah berusaha semampu kami. Alhamdulillah, hasilnya bisa mencapai 11 juta rupiah,” ungkap Saharuddin usai menyerahkan dana tersebut kepada orang tua bayi itu di RSUD Bombana, Selasa (21/5/2019).
Saharuddin berharap ada kepedulian dari masyarakat umum di daerah itu demi kesehatan bayi ini.
Sementara itu, Peto Gau ayah dari Aqmal Nadhif Ramadan menyampaikan rasa terimakasihnya atas uluran tangan dari kalangan masyarakat di daerah itu. Ia berjanji bakal menggunakan dana itu sesuai peruntukannya.
Baca Juga : Usus Keluar dan Gizi Buruk, Dua Bayi di RSUD Bombana Kritis
” Saya tidak tahu harus bilang apa dan bagaimana membalas kebaikan ini. Saya hanya berterimaksih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang mau membantu saya,” kata Peto.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr Sunandar menyampaikan bahwa Aqmal harus secepatnya mendapat penanganan sebelum ususnya bertambah membesar. Meski begitu, Aqmal telah terkover menjadi pasien BPJS kesehatan.
” Bayi ini memang tidak bisa ditangani di Bombana maupun Kendari, karena fasilitas tidak lengkap dan dokter spesialis yang minim. Bayi ini juga harus secepatnya dirawat di RSUD Wahidin Kota Makassar. BPJS pun tidak menanggung pasien melalui jalur udara untuk bisa kesana (Makassar). Namun, harus melalui jalur darat atau lewat kapal,” ujar Sunandar. (B)