ZONASULTRA.COM, LAWORO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut angka stunting atau gizi kronis pada anak di daerah itu meningkat. Pada 2018 ditemukan 205 kasus stunting dan meningkat menjadi 286 orang pada 2019.
Sekretaris Dinkes Mubar, Ishak Masiala mengatakan sejauh ini pihaknya terus melakukan pencegahan dan penanganan stunting di seluruh puskesmas di Mubar. Penanganan stunting ini lewat dana bantuan operasional kesehatan (BOK).
Baca Juga : Dinkes Mubar Temukan Delapan Kasus DBD di Dua Kecamatan
“Iya angka stunting di Mubar meningkat. Kita juga sudah melakukan pencegahan dan pemulihan dengan pendekatan keluarga,” kata Ishar Masiala di kantornya, Rabu (12/2/2020).
Kata Ishar, kasus stunting di Mubar meningkat dikarenakan pola asuh orang tua yang tak mampu memenuhi kebutuhan gizi anak sejak dalam kandungan serta faktor ekonomi.
“Jadi kita sudah sampaikan di 15 puskesmas yang ada di Mubar untuk melakukan penanganan dan pencegahan stunting. Kita juga fokus melakukan pembenahan di puskesmas yang angka stunting terbesar yakni di Puskesmas Tiworo Tengah sebanyak 62 orang,” tuturnya.
Baca Juga : Musim Hujan, Dinkes Mubar Himbau Masyarakat Waspadai Demam Berdarah
Menurutnya, kasus stunting yang terjadi di Mubar berawal dari 1000 hari kehidupan bayi, yakni mulai dari kandungan sampai lahir. Misalnya, sang ibu kekurangan gizi otomatis berpengaruh terhadap bayinya dengan lahir berat badan rendah atau gizi buruk.
Untuk itu, pihaknya mengimbau orang tua yang memiliki bayi atau balita untuk selalu datang ke posyandu. Selain itu, bagi ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Begitupun perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan sebaiknya rutin memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan. (b)
Kontributor: Kasman
Editor: Jumriati