ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi, Sulawesi Tenggara(Sultra) mendatangkan konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak, dr. Aidah Juliaty A.Baso, Sp.A (K) dari Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo, Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu dilakukan Pemda untuk menindaklanjuti temuan kasus gizi buruk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wakatobi baru-baru ini.
Teranyar penderita gizi buruk yang masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSUD Wakatobi adalah Asila, bayi berusia 4 bulan anak keenam, buah pernikahan pasangan Wa Ada dan Alimudin, warga Desa Numana, Kecamatan Wangi-wangi Selatan(Wangsel).
Konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak, dr. Aidah Juliaty A.Baso, Sp.A menyebutkan, beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan bayi tersebut.
“Diantaranya shock septik, diare, infeksi saluran nafas, sesak dan yang utama ada gizi buruk, karena sebelumnya mungkin ada dehidrasi berat yang menyebabkan menurunnya tingkat kesadaran kemudian ada anemia gizi dan Hemoglobin(HB)nya juga menurun sampai 7 namun setelah dilakukan transfusi HB nya meningkat hingga 13,” terang Aidah, Kamis (13/4/2017).
Sejak dikabarkan kritis, hingga tak sadarkan diri Selasa, (11/4/2017) lalu, kini kondisi kesehatan bayi mungil tersebut sudah mulai membaik dan sudah bisa memotorik organ tubuhnya.
“Awal pertama masuk bayi ini sangat lemah dan hampir tak tertolong lagi namun saat ini kesadarannya sudah mulai bagus dan Alhamdulillah sudah bisa kita masukan nutrisi melalui sonde(selang) melalui mulut bayi tersebut,” ujar dr. Gazali Spesialis Anak RSUD Wakatobi.
Sebelumnya, sang bayi sempat kehilangan suara, tapi sekarang sudah bisa teriak-teriak, sudah keluar suara dan gerakannya sudah aktif.
Berat badan Asila juga telah mengalami peningkatan yang cukup baik, jika sebelumnya hanya 2700 gram sekarang sudah 3000 gram sehingga dalam jangka waktu tiga hari mengalami peningkatan sebanyak 300 gram.
Untuk merujuk sang bayi keluar daerah, pihak dokter belum bisa memastikan kapan akan dilakukan rujukan kendati masih harus dilihat kondisi keadaan pasien.
“Kita melihat dari perkembangan kondisi dan keadaannya dulu, kalau bisa kita selesaikan disini yah baiknya disini saja” Ucap Gazali.
Di tempat yang sama wakil bupati Wakatobi, Ilmiati Daud turut hadir ke RSUD mendampingi tim dokter untuk melihat langsung kondisi Asila. Ditanya soal biaya perawatan Asila, Ilmiati Daud menjelaskan bahwa semua pembiayaan ditanggung sepenuhnya oleh Pemda.
Baca Juga : Tak Punya Biaya, Bayi Penderita Gizi Buruk Kritis di RSUD Wakatobi
“Tentunya Pemda yang membiayai dengan harapan ada perkembangan yang signifikan dari baby Asila dibandingkan dengan keadaan awal upaya yang dilakukan Dokter dan tenaga medis, Alhamdulillah banyak perkembangan dan hal ini terus kami laporkan ke ibu Menteri Kelautan dan Perikanan(KKP) yang saat ini sedang berada di Jepang,” ungkap Ilmiati Daud.
Dalam sehari dirinya melapor hingga tiga kali. Malah Menteri Susi meminta agar Asila segera dibawa ke Jakarta, namun Ilmiati menjelaskan kondisinya Asila tidak memungkinkan dibawa Oksigen dan infus.
“Insya Allah nanti kita fasilitasi dan kita mudahkan, tidak dipersulit kok, kalau bisa dimudahkan kenapa mau dipersulit,” tutupnya. (B)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki