ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mengawali tahun 2022, Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari membuka pelatihan boarding dan non boarding tahap I dengan jumlah partisipan sebanyak 144 peserta yang terbagi dalam 9 paket pelatihan.
Paket non boarding yaitu tata rias pengantin hantaran, asisten pembuat pakaian, pengelolaan administrasi perkantoran, juru ukur, desain grafis madya, computer operator assistant, service sepeda motor injeksi, teknis telepon seluler perangkat keras. Sedangkan pelatihan boarding berupa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya off-grid, dimana masing-masing paket beranggotakan 16 peserta.
Pembukaan kegiatan tersebut dilakukan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi yang diwakilkan oleh Asisten III Administrasi Umum Pemprov Sultra, Sukanto Toding di aula BLK Kendari pada Senin (10/1/2022). Dalam Sambutannya yang di bacakan tersebut, Ali Mazi mengatakan bahwa kondisi tenaga kerja dan beberapa indikator di tahun 2021 masih dalam level pesimis.
“Ini karena dipengaruhi oleh belum kembali normalnya kondisi perekonomian yang masih dalam fase pemulihan,” ungkapnya.
Selain itu, efisiensi oleh penyedia lapangan pekerjaan yang menyebabkan jumlah penyerapan tenaga kerja, sehingga berimplikasi pada peningkatan tingkat pengangguran.
Akan hal tersebut, ia mengatakan BLK Kendari sebagai salah satu unit pelaksana teknis pusat Kemenaker, memiliki peran untuk mengurangi angka pengangguran khususnya di Sultra melalui pelatihan yang dilaksanakannya.
Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut dapat lahir calon tenaga kerja yang kompeten di bidangnya, kreatif, inovatif serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman yang semakin cepat dan dinamis menghadapi tantangan yang semakin besar sebagai akibat revolusi industri dan bonus demografi.
Sementata itu, Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan bahwa hal ini terus dilakukan pihak BLK untuk melaksanakan program Kemenaker sebagai perwujudan visi misi presiden RI dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta mendukung visi misi Gubernur Sultra dalam menciptakan tenaga kerja terampil dan menekan angka pengangguran.
“Ini juga menjadi tolak ukur kesuksesan program nasional dalam rangka menurunkan angka pengangguran di Indonesia khususnya wilayah Sultra,” imbuhnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin