ZONASULTRA.COM,KENDARI– Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Haluoleo Kendari meresmikan program padat karya tahun 2020 dengan melibatkan kurang lebih 150 warga sekitar kawasan bandara Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yang terdampak penyebaran Covid-19 untuk melakukan sejumlah pekerjaan di Bandara Haluoleo.
Kepala UPBU Haluoleo Kendari Benyamin Noach Apituley mengatakan, kegiatan dalam padat karya ini ada sembilan pekerjaan di antaranya pembersihan saluran air, pembersihan pagar sisi udara, pengecatan tembok dan trotoar, penataan taman parkiran terminal bandara dan gedung kargo serta penataan runway, runway street dan apron atau pelataran pesawat.
“Untuk jangka pengerjaannya paling lama dua minggu tergantung lokasi kerja mereka. Salah satunya ini pagar sisi udara kita yang panjangnya 8.000 meter,” ungkap Benyamin saat ditemui usai acara peresmian program padat karya tersebut, Sabtu (17/10/2020) di Kantor UPBU Bandara Haluoleo Kendari.
Untuk total anggaran yang dikucurkan dalam program padat karya tersebut sekitar Rp1 miliar. Para pekerja tersebut kata dia, merupakan warga yang terdampak Covid-19 atau mereka yang kehilangan pekerjaan karena pandemi misalnya korban PHK atau memang tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah desa setempat agar warga yang dilibatkan tersebut tepat sasaran.
Benyamin menegaskan, salah satu tujuan penting adanya program padat karya ini adalah bagaimana menumbuhkan rasa memiliki dan kedekatan masyarakat dengan UPBU Bandara Haluoleo. Sebab, menurutnya perkembangan dan kemajuan bandara dibutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Kemudian, juga melahirkan rasa kebangaan pada masyarakat menjadi bagian dari Bandara Haluoleo.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah V Makassar Baitul Ihwan menjelaskan program padat karya merupakan peran serta Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, meskipun sebelum adanya pandemi program padat karya ini sudah sering dilakukan.
Secara nasional program padat karya Kemenhub ditujukkan ke 29 provinsi, 149 kabupaten/desa dengan alokasi biaya upah Rp19,5 miliar dengan target serapan tenaga kerja 4.502 orang. Per 13 Oktober 2020 padat karya sudah sudah terserap sekitar Rp13,5 miliar untuk 22 provinsi dan 88 desa.
“Program ini bisa berjalan dengan baik juga atas dukungan stakeholder terkait. Komisi V DPR RI, perangkat pemerintah daerah setempat untuk pengembangan Bandara Haluoleo Kendari,” ujarnya.
Anggota DPR RI Komisi V Dapil Sultra Ridwan Bae yang memberikan sambutan secara virtual menyebutkan program padat karya di sektor jasa transportasi ini bagian dari komitmen pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan lapangan kerja masyarakat sementara.
Kata dia, hingga September 2020 sudah ada sekitar 17 ribu orang yang terserap dalam program padat karya di sektor transportasi dan kegiatan ini akan terus berlanjut hingga tahun depan. Ia berharap bahwa penerima program tersebut dapat tepat sasaran sehingga tujuan pemerintah dapat tercapai. Tak lupa pula disampaikan politikus Partai Golkar itu, selama pelaksanaan program padat karya ini seluruh pekerja tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik.
“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini. Semoga semua berjalan dengan lancar amin,” kata Ridwan sembari mengakhiri sambutannya.