Bebas Corona, Tujuh TKI Asal Buteng dari Malaysia Diminta Lapor Perkembangan Kesehatan

Pemeriksaan - dr Riki, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Baubau, saat melakukan pemeriksaan kesehatan pada WNI dari Malaysia, Senin malam (16/3/2020). Mereka juga ditanyai soal riwayat perjalannya. (Risno/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Malaysia dinyatakan bebas dari virus corona. Ini sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Baubau.

Tujuh TKI yang merupakan warga Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah itu tiba di Pelabuhan Murhum Kota Baubau pada Senin malam (16/3/2020) sekitar pukul 20.00 Wita.

Baca Juga : Ketua DPRD Baubau Cek Kesiapan Fasilitas Tangani Corona

Kata Dokter yang bertugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dr Riki, hasil pemeriksaan kesehan tujuh TKI itu bebas dari virus korona. Meski demikian mereka tetap diminta untuk melaporkan perkembangan kesehatan masing-masing di Puskesmas terdekat setibanya ke daerah asal.

“Kami sudah berikan kartu riwayat kesehatan, sesuai protokol pemeriksaan secara nasional, dengan harapan agar sampai di rumah masing-masing, segera melaporkan riwayat kesehatannya,” terang Riki usai pemeriksaan.

Riki menjelaskan tujuh TKI itu bertolak dari Tanjung Pinang Kepulauan Riau lalu ke Jakarta menggunakan kapal laut, selanjutnya perjalanan kembali mereka teruskan menuju Kota Baubau

“Dari Malaysia perkiraaan tanggal 6 Maret 2020, di Tanjung Pinang menginap dua hari, di Jakarta menginap sehari di pelabuhan,” terang Riki lagi.

Jika dihitung sejak dari Malaysia, bisa dibilang para TKI itu telah melewati masa inkubasi. Hanya saja, diperjalanan, utamanya di Jakarta, mereka masih rentan dengan penularan virus COVID-19. Itulah alasan mengapa dr Riki tetap menyarankan mereka rutin melaporkan perkembangan kesehatan mimimal sampai 10 hari kedepan.

Di sisi lain, di Pelabuhan Baubau sendiri, petugas kesehatan cukup sulit mengidentifikasi kondisi kesehatan setiap penumpang. Pasalnya, ada ratusan penumpang yang turun setiap kali armada dari PT Pelni sandar di pelabuhan. Hal ini menurut Riki membuat pihak medis KKP Pelabuhan Murhum kesulitan memeriksa kondisi kesehatan tiap penumpang.

Baca Juga : Pemkot Baubau Bentuk Pusat Informasi Corona

Untuk itu, kata Riki, dalam tiga hari kedepan, pihaknya akan memasang thermal scanner atau alat pengukur suhu tubuh.

“Alat akan dipasang di pintu keluar, setiap penumpang akan melewati alat itu, dengan begitu tapa kita periksa satu-persatu, suhu tubuh setiap penumpang gampang kami identifikasi,” tutupnya. B

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini