ZONASULTRA.COM,BAUBAU- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), H Zahari, mengecek kesiapan sejumlah fasilitas untuk menangani penyebaran wabah virus corona atau COVID-19.
Zahari melakukan inspeksi dadakan (sidak) tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Pelabuhan Murhum, dan Bandar Udara Betoambari, pada Senin (16/3/2020).
Di rumah sakit, kata Zahari, sudah disiapkan ruangan isolasi yakni gedung baru untuk poli jantung yang baru kelar, terpaksa dijadikan ruang isolasi penanganan sementara pasien terduga terinfeksi virus COVID-19. Ada empat kamar yang disiapakan di tempat itu.
Di bandara, Zahari menyaksikan sendiri bagaimana tiap penumpang yang turun diukur suhu tubuhnya. Sementara itu, di Pelabuhan Murhum, Ketua DPRD Kota Baubau itu mengatakan masih belum terpasang alat pendeteksi pasien terpapar virus COVID-19. Informasi yang diperoleh Zahari, alat itu sudah disiapkan pihak pelabuhan.
(Baca Juga : Cegah Corona, Sekolah di Baubau Diliburkan Dua Minggu)
“Katanya Maret ini akan terpasang, tapi tadi saya sarankan, untuk sementara waktu, gunakan alat pelacak manual dulu, agar kesehatan penumpang yang turun itu bisa diidentifikasi,” ujar Zahari usai menggelar sidak.
Zahari juga menyarankan, agar ada satu kendaraan ambulans yang digunakan spesial menangani pasien terduga terinfeksi virus COVID-19. Hal ini telah disampaikan kepada Direktur umum RSUD Kota Baubau dan Wali Kota.
Setelah sidak hari ini, Zahari berencana berunding bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, membahas penanganan kelangkaan cairan disinfektan dan masker. Pasalnya, baik RSUD, Pelabuhan Murhum, dan pihak bandara, semua menyebut stok dua barang itu sulit didapatkan. Sementara disinfektan dan masker saat ini amat dibutuhkan.
“Kami harus memastikan, supaya pelayanan di masyarakat harus maksimal, terkait penanganan wabah virus COVID-19 ini,” tutup Zahari. (C)