ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mengantisipasi penyebaran wabah virus corona, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Kendari memasang alat thermal scanner di Pintu Kedatangan Bandara Haluoleo Kendari.
Lantas bagaimana apa cara kerja alat yang bisa mendeteksi suhu tubuh manusia diatas suhu normal? Kepala Wilayah Kerja (Wilker) KKP Bandara Haluoleo Rahmawaty mengatakan, setiap penumpang pesawat yang melewati kamera Scanner dari alat tersebut akan terlihat status suhu badan mereka.
Baca Juga : Bandara Haluoleo Dipasangi Alat Pendeteksi Suhu, Waspadai Virus Corona
Perangkat ini dapat merekam suhu dengan warna yang berbeda dan bisa dijadikan sebagai indikator. Suhu yang lebih dingin diberi warna biru, ungu, atau hijau. Sedangkan suhu yang lebih hangat dapat diberi warna merah, orange, atau kuning.
Ia menjelaskan, penumpang dengan suhu badan terdeteksi diatas 38 derajat celsius akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh petugas KKP Bandara Haluoleo, sebab salah satu indikasi tubuh manusia yang terinfeksi suhu badannya diatas 38 derajat.
Akan tetapi bahwa apabila suhu badannya mencapai angka tersebut belum bisa dipastikan penumpang terkena virus corona. Karena harus diperiksa lebih lanjut, apalagi saat ini belum diketahui masa inkubasi dari virus tersebut.
Di kutip dari Suara.com, untuk cara kerja alat ini mendeteksi suhu dengan mengenali dan menangkap berbagai tingkat cahaya inframerah. Cahaya ini tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi dapat dirasakan sebagai panas jika intensitasnya cukup tinggi.
Semakin panas suatu objek, semakin banyak pula radiasi inframerah yang dihasilkan. Melalui mikrobolometer, radiasi inframerah tersebut divisualisasikan menjadi gambar yang kemudian dapat dilihat dengan mata telanjang lewat monitor.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Yusuf Hamra mengatakan, wuhan coronavirus merupakan virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China. Virus corona merupakan kelompok jenis virus baru yang dikenal dengan sebutan 2019-nCoV.
Baca Juga : Belum ada WNA China yang Terdeteksi Thermo Scanner di Bandara Haluoleo
Virus ini diduga bersifat zoonosis, yang penularannya terjadi antara hewan ke manusia. Namun seiring dengan bertambahnya kasus, pemerintah China mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penularan antar manusia.
Hingga saat ini belum ada vaksinasi maupun pengobatan yang tersedia untuk infeksi dari virus 2019-nCoV. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abd Saban