
ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Badarnas) Kendari mengelar rapat kordinasi (Rakor), Pelatihan dan Latihan SAR dengan beberapa instansi terkait sebagai sinergitas dalam penanganan kecelakaan pelayaran, penerbangan bencana alam dan kondisi membahayakan jiwa manusia di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
Kegiatan ini juga menyusul semakin meningkatnya bencana alam di wilayah Kolaka Utara. Acara itu bertempat di Aula Kantor Bupati Kolut, Kamis (3/5/2018). Sementara pelaksanakan latihan SAR berlangsung di Pantai Berova selama enam hari hingga Rabu (9/5/2018).
Bupati Kolaka Utara,Nur Rahman mengatakan, kegiatan Rakor dan pelatihan yang diselengarakan pihak Basarnas memberikan pengetahuan kepada masyarakat sebagai potensi SAR sehingga bisa membantu masyarakat lainnya ketika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Saya dari pemerintah kabupaten Kolaka Utara berterima kasih banyak ke semua pihak, terutama pihak Basarnas karena secara langsung sangat membantu masyarakat secara umum terkait kesiagaan terhadap bencana,”ujar Nur rahman dalam kegiatan itu, Kamis (3/5/2018).
Menurutnya, daerah kolaka Utara secara geografis sangat berpotensi dengan bencana, baik di daratan maupun di laut sehingga dirinya menghimbau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana untuk selalu waspada.
“Kegiatan ini secara tidak langsung memberikan pelajaran kemasyarakat untuk saling membantu jika terjadi bencana,” terangnya.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Basarnas Kendari, Djunaedi menjelaskan, sesuai data yang dipelajari bersama BMKG, Kolaka Utara memiliki struktur tanah yang gembur, sehingga sangat berpotensi banjir dan longsor.
“Tugasnya kita mencari,menolong,menyelamatkan serta mengevakuasi korban yang terkena bencana. Sehingga pelatihan sangat dibutuhkan sesuai prosedur yang ada,” ungkap Djunaedi.
Lanjutnya, selain instansi terkait masyarakat juga bisa langsung membantu tentu dengan dibekali pelatihan SAR yang ada. Khusus rakor peserta yang mengikuti sekitar 40 orang yang terdiri pejabat di lingkungan pemerintah daerah sementara peserta potensi SAR dilibatkan sekitar 70 peserta sebagai pelatihan komando saat terjadi kecelakaan bencana.
“Karena melihat daerah Kolaka Utara secara segnifikan sebgai daerah rawan bencana yang membahayakan jiwa,” tukasnya.
Adapun pemaparan materi disampaikan langaung Kepala Kantor Basarnas Kendari, BMKG, Lanud Haluoleo,Dandim 1412 dan BPBD Kolut.
Kegiatan tersebut akan diikuti oleh seluruh unsur Potensi SAR yang sudah terpilih. Oleh karena itu Basarnas dan seluruh potensi SAR akan melakukan pelatihan dan simulasi guna meningkatkan kewaspadaan serta koordinasi secara maksimal agar dapat menekan korban jiwa jika terjadi bencana. (B)