Berbagai Pertunjukan dan Stand Budaya Meriahkan Pandara Kelas XII MAN IC Kendari

Berbagai Pertunjukan dan Stand Budaya Meriahkan Pandara Kelas XII MAN IC Kendari
Siswi kelas XII MAN IC Kendari saat menampilkan tarian pada pembukaan Pagelaran Budaya Nusantara (Pandara) di Aula MAN IC Kendari pada Sabtu (18/2/2023).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Berbagai pertunjukan dan stand budaya yang di persembahkan oleh siswa-siswi kelas XII Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kendari memeriahkan Pagelaran Budaya Nusantara (Pandara) sebagai penilaian akhir terhadap mata pelajaran seni budaya kelas XII yang digelar di Aula MAN IC Kendari pada Sabtu (18/2/2023).

Kegiatan tersebut pertama kali digelar MAN IC Kendari yang diinisiasi oleh mata pelajaran seni budaya dikolaborasikan dengan mata pelajaran kewirausahaan.

Kegiatan Pandara secara keseluruhan diisi oleh siswa-siswa-siswi kelas XII baik karya yang dipamerkan dalam stand maupun bakat siswa melalui pertunjukan-pertunjukan.

Ketua Panitia Pandara, Nurul Khazanah mengatakan, bahwa persiapan untuk menjalankan kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada di MAN IC Kendari tersebut berlangsung kurang lebih 2 minggu. Berbagai pertunjukan yang telah disiapkan antara lain musikalisasi puisi, drama musikal, monolog dan sebagainya.

” Kendalanya kemarin itu di koordinasi masing-masing kelas yang sering cekcok karena perbedaan konsep. Selain itu juga waktu persiapan yang kurang maksimal karena ada mata pelajaran yang tidak bisa kita tinggalkan. Tapi alhamdulillah semua bisa terlewati. Kami juga mengundang ikatan alumni untuk hadir dan para guru sebagai tamu,” ucap Nurul.

Sebanyak 4 stand dari kelas yang berbeda juga berdiri dengan konsepnya masing-masing. Seperti stand kelas XII IPA 3 yang membangun konsep 4 suku di Sultra.

Berbagai Pertunjukan dan Stand Budaya Meriahkan Pandara Kelas XII MAN IC Kendari
Stand pameran budaya siswa-siswi kelas XII MAN IC Kendari.(Ismu/Zonasultra.id)

Dalam stand tersebut dipamerkan masing-masing ciri khas dari suku Muna, Buton, Mornene dan Tolaki baik dari peralatan yang digunakan maupun edukasi terkait suku-suku tersebut.

Selanjutnya stand kelas XII IPA 2 dengan konsep back to children yang menggambarkan kreativitas siswa sejak usia dini dengan berbagai karya asli siswa-siswi kelas tersebut.

Stand kelas XII IPA 1 membangun konsep akulturasi antara peradaban modern dengan peradaban lokal dengan tujuan generasi muda bisa melestarikan budayanya ditengah gempuran perkembangan globalisasi.

Berbagai produk yang dipamerkan berupa kerajinan tangan dengan gambar candi, batik, pura dan rumah adat. Kelas tersebut juga menunjukkan kearifan lokal Sultra seperti haroa. Tak kalah menarik, stand kelas XII IPS membangun konsep pulang kampung ke rumah nenek.

Kelas tersebut membangun standnya sesuai konsep dengan dinding kayu, atap dari daun kelapa menyerupai rumah-rumah tempo dulu dengan foto-foto masa kecil masing-masing siswanya dan kerajinan tangan dari barang bekas seperti koran dan lainnya.

Berbagai Pertunjukan dan Stand Budaya Meriahkan Pandara Kelas XII MAN IC Kendari
Kunjungan Wakasek Keasramaan, Agustan bersama guru Seni budaya, Muhammad Akbar Milu dan Guru Fisika, Tarwin ke Stand Budaya siswa-siswi MAN IC Kendari. (Ismu/Zonasultra.id).

Guru Seni Budaya MAN IC Kendari, Muhammad Akbar Milu mengatakan bahwa kegiatan tersebut selain menjadi penilaian juga menjadi wadah kreativitas siswa untuk menunjukan minat dan bakatnya.

Akumulasi penilaian terhadap mata pelajaran seni budaya tersebut dilihat melalui keberlangsungan acara.

“Semakin meriah dan semakin bagus acaranya maka nilainya juga akan semakin bagus. Inspirasi kegiatan ini karena selama 3 tahun di MAN IC siswa selalu berkutat dengan sains dan ilmu pengetahuan lain yang fokusnya belajar dikelas. Makanya dikegiatan akhir ini kami berinisiasi agar mereka mengeluarkan kreativitas tanpa batasan selama tidak melanggar norma yang ada,” ungkap Akbar.

Kata dia, kegiatan tersebut akan menjadi kegiatan rutinan kelas XII yang akan dirasakan semua siswa-siswi MAN IC Kendari. Ia berharap para siswa tidak berhenti berkarya ketika lulus dari sekolah tersebut.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Keasramaan, Agustan mewakili civitas akademika MAN IC Kendari mengapresiasi para siswa kelas XII dan guru Seni budaya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Pasalnya, kegiatan tersebut perdana terselenggara di MAN IC dengan harapan bisa rutin diadakan tiap tahunnya.

” Banyak hal yang bisa kita pelajari dari apa yang ditampilkan oleh para siswa. Ada berbagai macam benda-benda yang bersifat adat dan budaya seperti kain tenun, permainan tradisional anak-anak dulu dan banyak hal lainnya yang bisa kita garis bawahi ternyata budaya Indonesia beraneka ragam dan itu kita bisa lihat disini,” pungkasnya.

Kata Agustan, hal yang lebih penting adalah bisa mengenal dan memahami apa yang ada dalam budaya maupun adat istiadat suku bangsa di Indonesia.

Untuk itu, ia berharap pada siswa kelas X dan XI bisa meniru apa yang dilakukan kakak kelasnya dan bisa lebih kreatif dan berinovasi dalam kegiatan serupa nantinya. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini