BI dan Pemkot Kendari Bentuk Kelompok Tani yang Siap Kendalikan Inflasi

155
BI SULTRA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Minot Purwahono bersama Plt Wali Kota Kendari Sulkarnain saat melakukan penanaman bibit tomat dalam acara Lauching MAS Kendari, Selasa (26/9/2018) di Aula Kantor BI Sultra. (ILHAM SURHAMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus mengembangkan jumlah kelompok tani di seluruh wilayah kota.

Kepala KPw BI Sultra Minot Purwahono mengatakan, pembentukan kelompok tani merupakan salah satu solusi menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kondisi inflasi.

“Inflasi penting masyarakat sadari mulai dari hal-hal kecil seperti ini,” kata Minot dalam acara launching program Masyarakat Sadar Inflasi (MAS) Kendari di Aula BI Sultra Rabu (26/9/2018) sore.

Saat ini BI sudah membina 11 kelompok tani yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Kendari dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman hortikultura khususnya cabai, tomat, bayam, sawi, kangkung.

Mengapa sayuran? Karena selama ini yang menjadi penyebab inflasi di Kota Kendari adalah naiknya harga kebutuhan pokok sayuran. Sehingga, melalui program ini diharapkan masyarakat Kendari tergerak untuk turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi daerah.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Plt Wali Kota Kendari Sulkarnain yang melaunching program MAS Kendari itu mengapresiasi BI Sultra yang lebih dulu menggas kelompok tani tersebut.

“Ini penting karena Kota Kendari adalah ibu kota provinsi dan inflasi Sultra 70 persen disebabkan oleh inflasi kota Kendari,” kata Sulkarnain.

Olehnya, ia meminta seluruh camat dan lurah untuk membentuk satu kelompok tani di wilayahnya. Saat ini ada 64 kelurahan sehingga jumlah kelompok tani nanti bisa bertambah menjadi 75.

BI dan Pemkot Kendari Bentuk Kelompok Tani yang Siap Kendalikan InflasiSulkarnain juga mengharapkan jika program ini dapat berjalan dengan baik ke depan, sehingga tujuan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi untuk menuju kesejahteraan dapat tercapai.

Sulkarnain juga meminta warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani bekerja secara maksimal. Perihal proses pemasaran, pihaknya akan membangun market khusus untuk menjual hasil produksi dari kelompok tani.

“Kerja saja, kita dukung sepenuhnya. Kalau niat baik hasilnya baik kenapa tidak kita bangunkan supermarket khusus untuk menjual produk mereka,” jelas Sulkarnain.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Nurliadi (43) salah satu anggota dari Kelompok Tani Lestari Kecamatan Puuwatu mengatakan, kegiatan ini sangat memberikan manfaat kepada mereka, apalagi perhatian dari pemerintah selama ini sangat dibutuhkan.

“Alhamdulilah dengan adanya kita bantuan ada perhatian dari pemerintah, kelompok tani kami tanam jagung, kacang panjang dan jenis sayuran. Bisa memenuhi lah kebutuhan kita meski sesekali kita ke pasar juga walau tidak sering,” tukasnya.

Harapan selanjutnya, bantuan dan perhatian dari pemerintah bisa terus ditingkatkan terutama untuk pemasaran hasil produksi kelompok tani.

Mariati (39), anggota kelompok Tani Medulu, Rahandouna, Poasia mengatakan dalam acara launching ini juga mereka mendapatkan bantuan dari BI Sultra berupa polibag, benih kangkung, sawi, tomat, bayam, bibit cabai, pupuk cair, pupuk kompos, dan alat pendeteksi untuk mengukur kesuburan tanaman. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini