ZONASULTRA.ID, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan bantuan digital framing kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Samaendre dan Gapoktan Merta Sari di Amohalo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari pada Minggu (5/6/2022).
Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Aryo Wibowo T. Prasetyo mengatakan, bantuan tersebut merupakan salah satu program sosial BI yaitu memberikan fasilitas, mesin, dan peralatan kepada para kelompok tani. Hal tersebut guna menjaga dan mengembangkan klaster ketahanan pangan di Sultra.
Kata dia, dengan lahan yang begitu luas, untuk memonitor arahnya secara manual akan repot. Namun dengan digital farming melalui alat yang ditanam titik-titik tertentu akan memberikan informasi langsung ke handphone untuk memberikan quality control.
“Nanti akan dilakukan oleh Dr. Nugroho satu bulan ke depan ini,” ucapnya.
Lanjut Aryo, digital farming tersebut akan mendeteksi kondisi tanah, air, cuaca agar tumbuhnya bisa merata ke semua lahan. Untuk lahan satu hektare akan dipasangi sebanyak tiga atau empat titik tergantung kondisi.
Dengan menggunakan digital farming, produksi padi di Amohalo yang dihasilkan akan meningkat. Berkaca pada Kabupaten Konawe yang juga diberi digital framing dua tahun lalu kini mencapai 12,5 ton per hektare.
Ia mengatakan, hasil panen di Amohalo pada 2021 lalu hanya mencapai kurang lebih 4 ton. Namun, sejak pertama diterapkan digital farming pada Februari hingga Juni 2022 produksi meningkat menjadi 9 ton per hektare dan diproyeksikan akan kembali meningkat 3 ton pada panen selanjutnya.
“Intinya bagi BI membantu komunitas masyarakat terkait dengan tugas BI tentunya mengenai inflasi dan pertumbuhan ekonomi jika bagus maka akan berkelanjutan,” tutupnya. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati