BI Sultra Sosialisasikan QRIS, Belanja Rp15 Ribu Bayar Rp1

BI Sultra Sosialisasikan QRIS, Belanja Rp15 Ribu Bayar Rp1
Masyarakat melakukan pembayaran digital menggunakan scan kode QR yang disediakan di masing-masing gerai pelaku UMKM saat pasar murah di pelataran tugu eks MTQ Kendari yang diselenggarakan Disperindag Sultra pada 22 hingga 25 April 2022.(Ismu/Zonasultra.com)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara (KPw Sultra) terus melakukan sosialisasi penggunaan sistem pembayaran digital menggunakan scan kode QR (QRIS) kepada masyarakat. Salah satunya dilakukan pada pasar murah yang digelar di pelataran tugu eks MTQ Kendari pada 22 hingga 25 April 2022.

Deputi KPw BI Sultra, Aryo Wibowo Prasetyo mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pasar murah tersebut, para pelaku UMKM telah dilengkapi dengan barcode di gerai masing-masing agar pengunjung bisa melakukan transaksi pembayaran digital. Pihaknya juga telah menyiapkan 500 kupon belanja untuk dibagikan kepada pengunjung.

“Untuk setiap kupon senilai Rp15 ribu, pembeli hanya membayar Rp1 ke pedagang. Cara bayarnya melalui aplikasi mobile banking (Mandiri, BNI, BCA, BTN, Permata, dan bank-bank lain) atau aplikasi mobile payment (Gopay, Grab pay, Linkaja, Dana, Ovo, dan lain-lain),” ucapnya di Kendari pada Minggu (24/4/2022).

Sistem pembayarannya dilakukan melalui kanal QRIS dan settlemen oleh penyedia jasa pembayaran, baik bank maupun nonbank. Cukup dengan menscan QRIS-nya, masukkan nominal lalu PIN pengamannya dan selesai, dana telah masuk ke rekening penjual.

Menurut Aryo, hal tersebut dilakukan untuk membiasakan masyarakat bertransaksi nontunai, serta mengedukasi masyarakat mengenai cara bertransaksi menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.

Kata dia, ada banyak keuntungan menggunakan dompet digital maupun melakukan transaksi digital. Di antaranya yaitu mudah dengan hanya membawa HP, tidak memikirkan kembalian, menghindari uang palsu, menghindari pencurian (meskipun HP hilang, uangnya tidak hilang), serta membantu pengelolaan keuangan.

Namun, juga terdapat kekurangan dalam penggunaannya yaitu transaksi tidak dapat dilakukan jika tidak ada sinyal atau jaringan. Untuk itu, pihak BI Sultra menargetkan penggunaan pembayaran digital secara total untuk produk UMKM Sultra mengikuti perkembangan jaringan penunjang jika seluruh wilayah domisili UMKM telah tercover jaringan internet yang baik.

“Kami harap, pelaku usaha dapat mulai beralih ke transaksi digital, karena preferensi konsumen dalam penggunaan transaksi digital juga semakin besar. Jangan biarkan usaha dan produk dari luar daerah atau luar negeri mengalahkan produk lokal karena tidak dapat memanfaatkan teknologi yang semakin pesat,” tutupnya. (B)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini