ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Sulawesi Tenggara melakukan pelatihan pengelolaan dan pengembangan ekonomi syariah di kalangan anak muda di Baubau. Kali ini, BI menggaet pemuda Yayasan Pancana.
Dalam acara diskusi sambil ngopi Senin (17/6/2019) malam, analis ekonomi BI Anto Yulianto banyak memaparkan soal keunggulan ekonomi syariah. Ia juga memperlihatkan data-data terkait pertumbuhan ekonomi syariah yang melesat sejak 2016 hingga 2018.
Baca Juga : Pemkot Baubau Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran
Menurutnya, pemuda, utamanya mahasiswa, dipilih BI karena mempunyai tingkat kecerdasan mumpuni. Sehingga bisa menyerap secara keseluruhan maksud dari ekonomi syariah yang dipaparkan BI. Selain itu, bisa mengedukasi masyarakat secara umum.
“Bank syariah ini tumbuh asetnya dari tahun 2016 hingga 2018. Tahun 2016 tumbuh 5 persen asetnya, tahun 2017 turun, kemudian tahun 2018 itu tumbuh hingga 20 persen,” ujar Anto.
Di tempat yang sama, Anggota DPR RI Amirul Tamim, yang menjadi narasumber dalam acara ini bahkan memandang skala besar potensi ekonomi syariah.
Menurutnya, ekonomi syariah dapat dimulai melalui industri kreatif. Misalkan tenun khas Buton yang dimodifikasi sesuai perkembangan gaya hidup.
Baca Juga : Pemkab Butur dan BI Sultra Saling Menguatkan Kembangkan Pertanian Organik
Lebih jauh, ekonomi syariah dapat menjadi landasan mengelola sumber daya alam agar lebih baik pemanfaatannya.
“Saya kira pengembangan ekonomi syariah itu salah satunya di bidang ekonomi kreatif. Tenun Buton misalkan bisa dimodifikasi sesui tren fashion. Dengan begitu, kita harapkan para pemuda di Baubau, atau Kepulauan Buton, bisa lebih maju,” papar Amirul. (b)
Penulis: M6
Editor: Jumriati