ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) mulai menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya penanaman mangrove.
Kepala BPDASHL Sampara Muhammad Aziz Ashoni mengatakan, kegiatan ini membantu masyarakat petani yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. Progam ini dimulai sejak awal November sampai Desember 2020.
“Untuk menyerap tenaga kerja di masyarakat, masyarakat bisa memperoleh penghasilan, sehingga ekonominya akan pulih. Selain itu untuk merehabilitasi kawasan mangrove yang telah rusak sehingga perlu untuk diperbaiki,” ujar Aziz Sahroni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/11/2020).
Pihaknya sendiri menyerap lebih dari seribu tenaga kerja atau penanam dari 64 desa. Mereka akan menanam bibit mangrove dengan luasan 600 hektar sampai 1.059 hektar yang tersebar di 12 kabupaten antara lain Konawe Selatan, Konawe, Konawe Kepulauan, Kabupaten Muna, dan Kepulauan Buton.
Senda dengan itu, Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie menyebut momentum padat karya penanaman mangrove ini tepat. Sebab, banyak kawasan yang perlu direhabilitasi akibat kerusakan yang terjadi. Namun, pihaknya menilai, yang tak kalah penting juga untuk membantu ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini berdampak positif pada dua hal, pertama adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, selain itu memperbaiki kawasan mangrove,” ujar dia.
Baca Juga :
Aksi BKSDA Sultra di Tengah Pandemi Covid-19
Kedua lembaga di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri memulai program itu di Desa Amolengu dan Ampera, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan, Jumat (6/11/2020). Di dua desa ini, total 195 orang terlibat dalam proses penanaman, meliputi luasan 145 hektar di kawasan konservasi Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo.
Ratusan warga yang terlibat tersebut berasal dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Safari Jaya (Desa Ampera) dan yang hijau adalah dari KTH Belanak (Desa Amolengu). Mereka menanam bibit propagul sebanyak 289.900 ribu buah.
Camat Kolono Timur Hamsir mengungkapkan, progam padat karya ini sangat membantu masyarakat khususnya di dua desa tersebut. Sebab, wabah virus corona selama ini berdampak dengan sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
“Masyarakat dua desa kami sangat antusias dengan program padat karya ini. Ini bisa membantu para warga mendapatkan penghasilan di tengah sulitnya lapangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19,” kata Hamsir. (b)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Jumriati