ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kecamatan Puriala Bersatu (AMKPB) mengancam akan melakukan penutupan jalan total dengan membuat fondasi di tengah jalan poros yang menghubungkan antara Kabupaten Konawe dengan sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) tepatnya di Desa Wonua Morome, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe.
Jenderal Lapangan Aksi, Widodo menyebutkan hingga hari ke-5 aksi blokade jalan alternatif poros Lambuya-Motaha dilakukan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra belum menunjukkan iktikad baik dan menemui massa aksi untuk melakukan dialog terkait tuntutan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah itu. Menurut dia, jalan itu merupakan tanggung jawab Pemprov Sultra.
“Ali Mazi (Gubernur) lebih memilih memperbaiki jalan di menuju vila pribadinya, padahal jalan tersebut masih sangat layak digunakan. Bandingkan dengan akses jalan yang ada di sejumlah daerah di Sultra ini, masih banyak yang jauh dari kata layak untuk dilalui tapi tidak mendapat perhatian, contohnya di sepanjang jalan Kecamatan Puriala sampai Kecamatan Lambuya,” kata Widodo di lokasi aksi, Minggu (8/11/2020)
Menurutnya, sejak peralihan arus lalu lintas pada 2019 lalu, pemrov seharusnya sudah memikirkan kondisi jalan di sepanjang wilayah itu. Sebab dengan rusaknya Jembatan Sampara dan Jembatan Rahabangga, jalur Puriala menjadi satu-satunya akses alternatif yang dapat dilewati oleh kendaraan jasa pengiriman barang dari dan ke Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Alumni fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) ini menegaskan tidak akan pernah membuka blokade jalan sampai Gubernur Sultra Ali Mazi turun menemui mereka dan memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa jalan di wilayah tersebut akan segera diperbaiki.
“Kami pastikan tidak pernah mundur, bahkan kalau gubernur tetap tidak memperhatikan atau merespon aspirasi kami, jalan ini akan kami tutup total dengan membuat fondasi di jalur ini, dan kami menganggap bahwa Ali Mazi saat ini bukanlah Gubernur Sultra tetapi Gubernur Toronipa,” ujarnya.
Hingga saat ini, aksi blokade jalan yang dilakukan Aliansi Masyarakat Kecamatan Puriala Bersatu masih terus berlanjut, aksi ini telah memasuki hari ke-5. Akses jalan di wilayah itu pun lumpuh total, puluhan kendaraan ekspedisi dan kendaraan berat lainnya dari dan ke Kota Kendari tertahan di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, pihak Pemprov Sultra belum memberikan respon terkait aspirasi masyarakat Puriala, bahkan enam anggota Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD) yang berasal dari daerah pemilihan Konawe-Konawe Utara belum memberikan respon atau menemui massa aksi.
Sementata itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sulawesi Tenggara, Abdul Rahim belum memberikan tanggapan terkait aspirasi massa AMKPB. Saat dihubungi ia tidak menjawab telepon awak Zonasultra.Com, upaya konfirmasi juga dilakukan via WhatsApp miliknya, namun tidak dijawab. (B)
Kontributor : Restu Tebara
Editor: Muhamad Taslim Dalma