BMKG Bantah Adanya Badai Panas Saat Fenomena Ekuinox

101
BPBD Kolut Minta Warga Waspadai Cuaca Ekstrim
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah isu terkait informasi yang beredar melalui media sosial tentang peringatan badai panas saat fenomena ekuinox.

Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal dalam siaran persnya, Senin (18/5/2020) mengatakan fenomena ekuinox bukanlah fenomena badai panas atau gelombang panas atau heat wave yang kerap terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika dan Eropa.

Fenomena gelombang panas merupakan fenomena suhu udara lebih panas dari 5 derajat celsius dari ambang batas suhu normal suatu wilayah yang disebabkan oleh munculnya anomali sistem cuaca tekanan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Sedangkan fenomena ekuinox merupakan salah satu fenomena astronomi, di mana posisi semu matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Fenomena ekuinox dapat terjadi dua kali dalam satu tahun, yaitu sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya.

Pada Mei ini posisi semu matahari sudah berada di belahan bumi utara (BBU), sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena ekuinox tidak terjadi lagi hingga periode pertengahan September 2020 mendatang.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum Mei 2020 di wilayah Indonesia masih cukup normal dengan kisaran antara 31 hingga 36 derajat celsius. Sedangkan secara umum suhu rata-rata pada saat periode ekuinox berkisar antara 32-36 derajat celsius.

“Dengan memperhatikan penjelasan teknis tersebut, maka dapat dikatakan bahwa isu tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat tidak mengkhawatirkan dampak dari fenomena ekuinox. Yang perlu diwaspadai adalah kondisi cuaca saat ini yang cukup panas pada siang hari, terlebih bagi yang sedang menjalankan puasa dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga serta lingkungan di tengah pandemi corona. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini