BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Sultra Waspada Gelombang Tinggi

296
BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Sultra Waspada Gelombang Tinggi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat untuk waspada tinggi gelombang utamanya wilayah perairan Wakatobi, Baubau, laut Banda timur, dan Manui.(ISMU/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada gelombang tinggi, utamanya di wilayah perairan Wakatobi, Baubau, laut Banda Timur, dan Manui.

Peringatan tersebut menyusul kenaikan air di pesisir Kota Baubau pada Senin (21/2/2022). Cuaca ekstrem mengakibatkan tiang pemancar yang berada di bagian pesisir Baubau tumbang, jebolnya tanggul yang mengakibatkan rusaknya jalan serta beberapa titik di Kota Baubau terendam banjir.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengatakan, saat ini pola angin umumnya dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 2 hingga 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Banda timur Sultra bagian selatan dengan kecepatan mencapai 30 knot.

“Kami imbau masyarakat terkait risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ucapnya via pesan WhatsApp, Selasa (22/2/2022).

BACA JUGA :  Dorong Peningkatan Kualitas Event Pariwisata, Dispar Sultra Launching KEN 2024

BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang di atas 1,25 hingga 2,5 meter (m) berpeluang terjadi di Teluk Tolo bagian timur, perairan Manui Kendari bagian barat serta perairan Baubau.

Selanjutnya, tinggi gelombang di atas 2,5 hingga 4,0 m berpeluang terjadi di perairan Banggai, perairan Manui Kendari bagian timur, Laut Banda timur Sultra bagian utara, Laut Banda timur Sultra bagian timur, Laut Banda timur Sultra bagian utara, perairan utara Wakatobi, dan perairan selatan Wakatobi.

Sedangkan tinggi gelombang di atas 4,0 hingga 6,0 m juga berpeluang terjadi di Laut Banda timur Sultra bagian selatan.

Untuk itu, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, utamanya perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih
dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

BMKG juga mengimbau untuk waspada akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Serta tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (b)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini