BMKG Imbau Masyarakat Sultra Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Cuaca Buruk, BPBD Kolut Minta Warga Siaga Bencana
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi pada akhir 2021. Pasalnya, cuaca saat ini tidak menentu akibat peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Sugeng Widarko dalam rilis resminya mengatakan, dinamika atmosfer yang bervariasi di Sultra diakibatkan oleh dampak dari posisi Sultra yang mempunyai wilayah daratan dan kepulauan, terletak di antara Teluk Bone pada bagian barat, Laut Banda pada bagian timur, dan Laut Flores pada bagian selatan.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada Rabu, 8 Desember 2021, terpantau pergerakan angin barat (Monsoon Barat) dari laut Jawa memasuki Perairan Baubau hingga Laut Banda Timur Sultra dengan kecepatan angin lebih dari 20 knots.

Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70 hingga 90 persen, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra, hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar Sultra terutama bagian perairan Baubau, perairan Wakatobi dan laut Banda, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam tiga hari ke depan akan terjadi potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Sultra.

Pada 8 Desember 2021 di wilayah Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Buton Utara, Baubau, Buton Utara, Buton, dan Buton Selatan. Pada 9 Desember 2021, Wakatobi, Baubau, Buton, Buton Selatan, sedangkan 10 Desember 2021 di wilayah Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Baubau, Buton, dan Buton Selatan.

Selanjutnya, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai di atas 15 knot sehingga berpotensi gelombang dengan tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter (kategori gelombang sedang) terjadi di wilayah laut Banda Timur Sultra bagian barat, utara, timur, dan selatan, perairan Manui Kendari bagian barat dan timur, perairan Baubau bagian utara dan selatan, perairan utara Wakatobi bagian barat dan timur serta perairan selatan Wakatobi bagian barat dan timur.

Olehnya itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada, khususnya akan dampak curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi pada perairan Manui Kendari, perairan Baubau, perairan Wakatobi, dan laut Banda timur Sultra agar tetap selalu waspada. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini